Pidato Kenegaraan, Jokowi Singgung soal Pemimpin Harus Punya Public Trust
Presiden Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan, bahas mengenai pemimpin yang harus mempunyai public trust.
Penulis: Rifqah
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta hari ini, Rabu (16/8/2023).
Dalam pidatonya tersebut, Jokowi menyampaikan, untuk mencapai Indonesia emas, maka tantangan ke depan tidak mudah.
"Tantangan ke depan tidaklah mudah, pilihan kebijakan akan semakin sulit. Sehingga dibutuhkan keberanian, dibutuhkan kepercayaan untuk mengambil keputusan yang sulit dan keputusan yang tidak populer," ungkapnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu.
Maka dari itu, Jokowi mengatakan, seorang pemimpin harus mempunyai public trust atau kepercayaan dari masyarakat agar kebijakan yang diterapkan bisa dijalankan dengan baik.
Lantaran, kepercayaan dari masyarakat tersebut dinilai sebagi faktor penentu berjalan atau tidaknya suatu kebijakan.
"Oleh sebab itu, menurut saya pemimpin itu, pemimpin itu harus punya public trust, karena kepercayaan adalah salah satu faktor penentu bisa berjalan atau tidaknya suatu kebijakan," ungkap Jokowi.
"Faktor bisa berjalan atau tidaknya suatu kebijakan, bisa diikuti atau tidaknya suatu keputusan," sambungnya.
Baca juga: Mengenal Kain Tenun Ikat Tanimbar, Pakaian Adat yang Dikenakan Jokowi saat Sidang Tahunan MPR RI
Public trust tersebut, kata Jokowi, merupakan modal politik untuk memimpin sebuah bangsa besar seperti Indonesia.
"Inilah adalah modal politik untuk memimpin sebuah bangsa besar seperti Indonesia," katanya.
Dikatakan Jokowi juga, bahwa seorang pemimpin juga memerlukan dukungan dan kerja sama dari seluruh komponen bangsa.
"Selain itu, seorang pemimpin juga membutuhkan dukungan dan kerja sama dari seluruh komponen bangsa," pungkasnya.
Jokowi Ucapkan Terima Kasih
Jokowi tak lupa mengucapkan terima kasih juga kepada pimpinan lembaga tinggi negara hingga seluruh lapisan masyarakat yang selama ini telah memberikan dukungan kepada dirinya dalam menjalankan pemerintahan.
"Saya ingin megucapkan terima kasih kepada pimpinan lembaga tinggi negara, para ulama, para tokoh masyarakat, dan para pemimpin adat, kepada guru, budayawan, kepada tenaga kesehatan, dan awak media, partai politik, politisi, aparat pemerintah, dan TNI-Polri serta kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah memberikan dukungan selama ini," katanya.
Selain itu, Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dalam memperkokoh pondasi kebangsaan hingga memperkuat kerja sama internasional.
Serta berterima kasih juga kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang telah memberikan dukungan luar biasa dalam reformasi struktural hingga memperispakan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Baca juga: Jokowi: Saya Bukan Lurah, Saya Ini Presiden Republik Indonesia
"Saya juga menghargai upaya MPR dalam memperkokoh pondasi kebangsaan, meningkatan pemahaman ideologi bangsa, mengkaji substansi bentuk hukum, pokok haluan negara, serta menguatkan kerja sama internasional untuk berkontribusi pada pemecahan persoalan global
"Dukungan DPR juga sangat luar biasa besar dalam mendukung reformasi struktural, mendukung upaya perbaikan tata kelola pemerintahan, menghindari penyelewengan keuangan negara, dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilu serentak tahun 2024," tutur Jokowi.
Selain itu, masih banyak lagi ucapan terima kasih yang disampaikan Jokowi kepada lembaga negara yang selama ini sudah bekerja.
Mulai dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Yudisial (KY) hingga lembaga-lembaga nasional lainnya.
"Marilah kita bersatu padu, terus melaju untuk Indonesia maju," pungkas Jokowi.
(Tribunnews.com/Rifqah)