Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus TPPU Gubernur Papua Lukas Enembe, KPK Periksa Pihak Lion Air

KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap pihak Lion Air terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe.

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kasus TPPU Gubernur Papua Lukas Enembe, KPK Periksa Pihak Lion Air
Warta Kota/Yulianto
Terdakwa Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe hadir saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (7/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap pihak PT Lion Mentari Airlines atau Lion Air terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe, Jumat (18/8/2023).

Namun, KPK tak secara spesifik memberitahu identitas dari pihak Lion Air yang dipanggil tim penyidik.

Hanya disebutkan pihak Lion Air yang dipanggil berasal dari Tim Legal dan Tim Manifes PT Lion Mentari Airlines Legal dan Manifes PT Lion Mentari Airlines.

"Pemeriksaan dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi, Gedung Merah Putih atas nama Tim Legal dan Tim Manifes PT Lion Mentari Airlines Legal dan Manifes PT Lion Mentari Airlines," kata Juru Bicara KPK Ali Fikri, Jumat.

Namun, sejauh ini belum diketahui keterkaitan pihak Lion Air dengan perkara ini.

Termasuk materi pemeriksaan yang dilakukan terhadap pihak Lion Air.

Baca juga: Terungkap Adanya Jual Beli Rekening untuk Tampung Uang dari Pengusaha Untuk Lukas Enembe

Berita Rekomendasi

Adapun Lukas Enembe merupakan terdakwa perkara dugaan suap dan gratifikasi.

Dia diduga menerima suap sebesar Rp45 miliar. Sedangkan untuk gratifikasinya, Lukas disinyalir menerima Rp1 miliar.

Dalam perjalanannya, KPK menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka pencucian uang.

Baca juga: Sidang Lukas Enembe, Jaksa KPK Panggil Pedagang Sembako hingga Bartender Kafe

Sejumlah aset Lukas telah disita KPK. Termasuk uang dalam pecahan rupiah dan mata uang asing dengan total puluhan miliar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas