Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anies Bicara KKB Papua: Damai Bukan Ditandai dengan Tiadanya Konflik Kekerasan Tapi Keadilan

Anies Baswedan mengomentari mengenai konflik Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang tak kunjung berakhir.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Anies Bicara KKB Papua: Damai Bukan Ditandai dengan Tiadanya Konflik Kekerasan Tapi Keadilan
Tribunnews.com/Mario Sumampow
Anies Baswedan saat ditemui awak media di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan mengomentari mengenai konflik Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang tak kunjung berakhir.

Anies mengatakan prinsip kedamaian adalah bukan karena tiadanya konflik kekerasan, namun hadirnya keadilan.

"Prinsipnya bahwa kita ingin ada damai dan damai itu bukan ditandai dengan tiadanya konflik kekerasan," kata Anies saat menemui sejumlah milenial di Restaurant Al Jazeerah Polonia, Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (19/8/2023).

"Damai itu ditandai dengan semua merasa ada keadilan. Di situ ada kedamaian yang sesungguhnya," sambungnya.

Baca juga: NasDem Bilang Gibran Tak Penuhi Syarat Jadi Cawapres Anies, Beda Koalisi

Anies meminta agar mengatasi konflik KKB adalah mencari jalan keluar yang menimbulkan keadilan.

"Insya Allah konflik itu akan tiada. Jadi disebut damai itu bukan karena tembak menambak, tidak ada perseteruan, tidak ada konflik. Damai itu ditandai dengan hadirnya rasa keadilan," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Kendati demikian, dia menuturkan pihaknya cenderung tidak mengomentari mengenai KKB lantaran sedang terjadi dinamika di lokasi.

"Jadi biarkan itu harus diselesaikan supaya kita tidak menambah kompleksitas di dalam penanganan yang sekarang sedang terjadi di Papua," ungkap Anies.

Sebelumnya, KKB kembali berulah di Komplek Yosoma, Jalan Batas Batu, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Rabu (16/8/2023) malam.

Dalam hal ini, sebanyak tiga orang warga sipil yang terdiri dari dua warga asli Papua dan satu warga pendatang tewas ditembak.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menyebut insiden itu berawal dari adanya laporan jika ada tiga warga sipil yang bergerak dari Batas Batu menuju Kota Kenyam sejak sore hari namun belum tiba di tujuan hingga malam hari.

Setelah mendapat laporan sekitar pukul 22.06 WIT, pihak kepolisian merespon laporan tersebut.

"Ketika personil gabungan tiba di TKP, mereka menemukan tiga korban warga sipil dalam kondisi sudah meninggal dunia," kata Benny dalam keterangannya, Kamis (17/8/2023).

Ketiganya yakni bernama Steven Didiway, Michael Rumaropen, dan Samsul Ahmad yang kini sudah dievakuasi ke Puskesmas Kenyam untuk proses lebih lanjut.

Benny mengatakan anggota TNI-Polri juga terlibat kontak tembak juga terjadi dengan KKB.

Terpisah, Kapolres Nduga Kompol Vinsensius Jimmy Parapaga menyebut sebelum ditembak, para korban juga dianiaya hingga mendapatkan luka-luka di tubuhnya.

"Selain ditembak, para korban juga dianiaya hingga mengalami luka-luka ditubuhnya yang berawal saat truk yang ditumpangi para korban dihentikan dan dibakar," ungkapnya.

Vinsensius menyebut jika saat ini situasi di Kota Kenyam dilaporkan masih dalam keadaan kondusif.

Meski begitu, personil gabungan TNI-Polri tetap berada dalam status siaga 1 untuk mengantisipasi kemungkinan aksi lanjutan.

"Kami menekankan bahwa pihak Kepolisian sedang berupaya mengidentifikasi dan menangkap para pelaku yang terlibat dalam insiden ini," tuturnya.

Vinsensius menyebut pihaknya berkomitmen untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat serta mengusut tuntas kasus ini untuk membawa pelaku ke pengadilan.

Penyelidikan masih terus berlangsung untuk mengungkap latar belakang dan motif di balik kasus ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas