Sanggam Berharap Pemerintah Mendatang Tetap Lanjutkan Pengembangan Kawasan Danau Toba
Sanggam Hutapea meminta pengembangan pariwisata kawasan Danau Toba sebagai destinasi prioritas menuju wisata kelas dunia tidak boleh berhenti.
Penulis: Johnson Simanjuntak
Editor: Wahyu Aji
Fasilitas yang begini belum ada di kawasan Danau Toba. Padahal, tambah Sanggam Hutapea, banyak lokasi di kawasan Danau Toba yang bisa dibenahi sebagai tempat kuliner.
Baca juga: Sukses Digelar, Ketum IMI Apresiasi Penyelenggaraan Kejuaraan Nasional KFC Danau Toba Rally 2023
Karena itu menurut Sanggam Hutapea, perlu perumusan prodak wisata Danau Toba dibicarakan secara bersama- sama melibatkan masyakarat, pelaku pariwisata dan para kepala daerah di tujuh kabupaten yang ada di kawasan Danau Toba, yakni Simalungun, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, dan Samosir.
Sanggam Hutapea mengakui belum melihat banyak peran pemerintah daerah, khususnya Pemda di wilayah kawasan Danau Toba.
Demikian juga, keberadaan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) sebagai wakil pemerintah pusat di kawasan Danau Toba hanya membuat konsep, sedang yang mengeksekusi produk-produk itu sejatinya adalah Pemda di kawasan Danau Toba itu sendiri.
Pemerintah, sebutnya, harus lebih kreatif karena salah satu kunci keberhasilan pariwisata adalah kreativitas, termasuk bagaimana mereka kreatif mengemas produk-produk lokal.
Salah satu contoh kreatif yang diutarakan Sanggam yakni bagaimana mengemas narasi untuk mengisahkan kawasan wisata Danau Toba.
"Perlu saya ingatkan pembangunan kawasan Danau Toba sebagai wisata kelas dunia tidak boleh berhenti. Sebaliknya harus terus dilakukan secara terintegrasi, dengan mengkaji aspek alam, pemulihan ekosistem Danau Toba, sumber daya manusia, budaya, sosial dan potensi investasi yang akan menambah devisa negara dan berujung pada kesejahteraan masyarakat," kata Sanggam Hutapea.