Wawancara Eksklusif dengan Jenderal Purn Andika Perkasa: Ganjar Pranowo Pantas Pimpin Indonesia
Setelah purna tugas Pak Andika disebut sebagai tokoh yang punya popularitas tinggi, memang tertarik masuk dunia politik?
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Muhammad Andika Perkasa blak-blakan akan memilih Ganjar Pranowo sebagai calon presiden Republik Indonesia di Pilpres 2024.
Menurutnya, Ganjar sosok yang pantas memimpin negeri melanjutkan tongkat estafet pemerintahan
Presiden Joko Widodo.
“Ganjar Pranowo sangat pantas memimpin Indonesia,” kata Jenderal Andika saat bertandang ke kantor
Tribun Network, Palmerah, Jakarta Pusat, Rabu (23/8/2023).
Andika mengaku memiliki kedekatan dengan Ganjar saat menjabat Komandan Paspampres mengawal
Presiden Jokowi di periode pertama
“Saat ikut Pak Jokowi disitulah pertama kali (kenal Ganjar, red) Mas Ganjar karena waktu itu sudah Gubernur Jateng ketika Pak Presiden pulang ke Solo awal-awal beliau juga pulang. Nah itu lah ketemu,” urainya.
Simak wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Andika Perkasa:
Setelah purna tugas Pak Andika disebut sebagai tokoh yang punya popularitas tinggi, memang tertarik
masuk dunia politik?
Sebenarnya saya tidak pernah menyebut akan menjadi politisi. Sederhana banget karena pengalaman saya 40 tahun di birokrasi. Berarti birokrasi bagian dari eksekutif dan bagian dari praktisi.
Kebetulan pendidikan saya ngambil public policy dan public administration yang ilmunya juga eksekutif.
Jadi saya membayangkan setelah pensiun dari karier pertama saya, badan saya kan masih sehat, masih
produktif dan harus.
Ya betul misalnya sekarang saya sudah kerja di perusahaan swasta sebagai komisaris tapi kan juga itu bukan bidang saya. Akan lebih optimum kalau saya bekerja di bidang yang saya kuasai.
Kalau saya membayangkan diri saya paling bagus bekerja di kabinet belum tentu di kabinet as a member. Bisa saja di bawahnya. Berarti saya kan harus masuk bersama dengan presiden terpilih. Saya berharap bisa masuk di situ.
Kalau itu terjadi yang menentukan calon presiden dan wakil presiden kan partai politik. Saya berarti harus masuk dalam sistem politik nasional dulu.
Bukan saya ingin menjadi politisi tetapi akan lebih optimum mana kala saya ditempatkan di eksekutif.
Tapi memang Pak Andika sudah dilamar atau dihubungi oleh sebuah partai poltik?