Perjuangkan Keterwakilan Perempuan di Parlemen, PAN Siap Jadi Wadah Aspirasi Kaum Hawa
Partai Amanat Nasional (PAN) konsisten memperjuangkan hak perempuan di parlemen.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) konsisten memperjuangkan hak perempuan di parlemen.
Bahkan PAN menguatkan sayap partai bernama Perempuan Amanat Nasional (PUAN) agar peran kaum hawa meningkat dalam kegiatan berbangsa dan bernegara.
Wakil Ketua Umum PUAN PAN, Putri Zulkifli Hasan mengatakan perempuan PAN senantiasa berkomitmen memperjuangkan hak perempuan di parlemen. Sebab dia menilai perempuan punya kompetensi besar untuk mengabdi pada rakyat.
"PUAN selalu menjadi garda terdePAN bagi para perempuan yang ingin aktif dalam politik praktis. Kami percaya keterwakilan perempuan dalam parlemen perlu didorong dan didukung oleh seluruh stake holders," kata Putri Jumat (25/8/2023).
Perjuangan PAN dalam hal ini dilandasi data World Bank (2019) yang menjelaskan partisipasi perempuan Indonesia dalam parlemen masih sangat rendah.
Oleh karena itu, PAN menjadi partai terbuka terus merangkul semua golongan masyarakat, termasuk kaum hawa untuk memperjuangkan aspirasi di parlemen.
Baca juga: Prabowo 2 Kali Gagal jadi Presiden, PAN Ungkap Alasan Tetap Beri Dukungan di Pilpres 2024
Lebih lanjut, Putri menambahkan PUAN PAN siap menjadi wadah dan aspirasi untuk perempuan yang mengalami permasalahan di hidupnya. Tentu ini menjadi bukti nyata PAN sebagai partai politik (parpol) yang senantiasa memberikan perhatian lebih kepada masyarakat.
"Saya mewakili PUAN PAN siap untuk merangkul perempuan daerah untuk bisa bersinergi bersama dalam menyelesaikan permasalahan dan memperjuangkan hak-haknya," tutur Putri.
Baca juga: Bantu Selesaikan Persoalan Rakyat, PAN Ajak Masyarakat Mengelola Sampah dengan Baik
Konsisten penuh PAN ini dapat dilihat dari adanya ketentuan yang dimuat dalam Pasal 71 AD/ART PAN yang mengamanatkan partai tersebut harus menempatkan kader perempuan sebesar 30 persen di dewan pimpinan pusat (DPP) dan dewan pimpinan wilayah (DPW).
"Politik di Indonesia cukup cerah bagi kaum perempuan untuk mengambil peran. Saya optimis keterwakilan perempuan di lembaga legislatif bisa melampaui angka 30 persen," ucap Putri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.