Cerita Korban Selamat Penculikan dan Penyiksaan Oknum Paspampres: Kalau Tak Mau Cacat Harus Ada Uang
Selain Imam Masykur, diduga ada sejumlah pemuda Aceh yang menjadi korban penculikan, penyiksaan, dan pemerasan oleh oknum paspampres, Praka RM.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Pravitri Retno W
ZF dan sejumlah warga Aceh lainnya lantas dipaksa membuka baju, mata mereka pun ditutup.
Mereka kemudian dipaksa tidur di bagasi belakang mobil.
“Saat itu mereka turun dari mobil mencari sasaran lain, dapat tiga orang lagi dari dua toko. Semuanya juga orang Aceh,” ujar ZF.
“Kami berlima ditidurkan di bagasi berdesak-desakan. Mobil kemudian berjalan pelan-pelan," imbuhnya.
Selama berada di dalam mobil, ZF dan sejumlah warga Aceh dipaksa menyerahkan uang Rp 30 juta.
"Mereka mengancam, kalau tidak ingin cacat harus ada uang Rp 30 juta per orang," ungkapnya.
Satu per satu korban dibawa menuju bagasi tengah.
Di sanalah mereka mulai dianiaya, dicambuk menggunakan kabel listrik.
“Saya duluan yang dipukul, karena saya duluan yang ditangkap. Sakitnya luar biasa, saya berulang kali teriak takbir. Saat saya terlalu berontak, saya disetrum hingga lemas,” jelas ZF.
Baca juga: Fakta Penemuan Jasad Imam Masykur yang Dibuang Oknum Paspampres: Mengambang di Sungai, Tanpa Busana
Proses negosiasi terus berlanjut, dari permintaan awal Rp 30 juta turun menjadi Rp 20 juta.
ZF mengaku dipaksa menghubungi seorang teman dan diminta mengirimkan uang kepada Praka RM dan komplotannya.
“Saya kasih Rp 8 juta, itu kiriman dari kawan. Uang di ATM juga diambil, Rp 800.000, juga di dalam kantong Rp 300.000, serta uang yang dilaci toko. Totalnya mungkin sekitar Rp 10 juta,” ungkap ZF.
Menurut ZF, nominal uang yang diserahkan para korban berbeda-beda, mulai dari Rp 6 juta hingga Rp 21 juta.
Penculikan dan penyiksaan itu dialami ZF selama 12 jam.