Panglima Angkatan Darat AS di Pasifik: Super Garuda Shield 2023 Akan Lanjutkan Kesuksesan Tahun Lalu
Latihan tersebut menunjukkan komitmen kolektif dan memungkinkan terciptanya kawasan Indo-Pasifik yang stabil.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) di Pasifik Jenderal Charles Flynn optimistis penyelenggaraan Super Garuda Shield 2023 akan melanjutkan kesuksesan gelaran tersebut yang diraih pada tahun lalu.
Ia menilai latihan tersebut menunjukkan komitmen kolektif dan memungkinkan terciptanya kawasan Indo-Pasifik yang stabil.
Baca juga: 238 Personel Angkatan Darat AS Tiba di Lanudal Juanda untuk Latihan Super Garuda Shield 2023
“Super Garuda Shield 2023 akan melanjutkan kesuksesannya yang luar biasa pada tahun lalu,” kata Flynn dalam Siaran Pers Kedubes AS pada Selasa (29/8/2023).
“Latihan bersama multinasional ini menunjukkan komitmen kolektif dan kesatuan pemikiran kita, memungkinkan terciptanya Indo-Pasifik yang stabil, aman, dan lebih damai, bebas, dan terbuka," sambung dia.
Latihan tersebut diklaim sebagai wujud solidaritas multilateral yang kuat untuk menjaga kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Personel militer dari Amerika Serikat, Indonesia, Jepang, Australia, Singapura, Inggris, dan Prancis rencananya akan berpartisipasi dalam Latihan Bersama Super Garuda Shield 2023 di beberapa lokasi di Indonesia mulai 31 Agustus hingga 13 September 2023.
Selain itu, perwakilan militer Brunei, Brazil, Kanada, Jerman, India, Malaysia, Belanda, Selandia Baru, Papua Nugini, Filipina, Korea Selatan, dan Timor Leste akan hadir sebagai pengamat selama latihan berlangsung.
Super Garuda Shield merupakan program pertukaran militer terbesar setiap tahun antara Amerika Serikat dan Indonesia.
Baca juga: Heli Black Hawk hingga Launcher Rocket HIMARS Tiba di Banyuwangi untuk Super Garuda Shield 2023
Tahun ini, jumlah pesertanya disebut-sebut bertambah menjadi sekira 2.100 anggota militer AS dan 1.900 anggota TNI dari berbagai matra.
Latihan tersebut juga diklaim akan meningkatkan kemampuan interoperabilitas melalui latihan dan pertukaran budaya.
Selain itu, latihan itu juga disebut terus memperkuat Kemitraan Pertahanan Utama AS-Indonesia dan memajukan kerja sama dalam mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Dengan pelatihan profesional dan latihan tempur yang berlangsung di Surabaya dan Banyuwangi, Super Garuda Shield 2023 juga disebut memperkuat kemitraan pertahanan AS-Indonesia melalui pembelajaran kooperatif dan meningkatkan kepercayaan di antara militer kedua negara.
Baca juga: Marinir TNI AL dan Tentara AS Perbaiki Jalan di Situbondo Dalam Rangka Super Garuda Shield 2023
Latihan tersebut mencakup pertukaran akademis ahli dan lokakarya pengembangan profesional, simulasi komando dan kendali, latihan amfibi, operasi lintas udara (airborne operations), latihan perebutan pangkalan udara, serta pelatihan lapangan gabungan dengan latihan menembak senjata sebagai puncaknya.
Sedangkan latihan pos komando akan berfokus pada tugas-tugas staf perencanaan misi dalam kerangka militer gabungan.
Kemudian, latihan lapangan akan melibatkan unsur-unsur kekuatan batalion dari masing-masing negara yang melatih keterampilan berperang untuk meningkatkan interoperabilitas dan kapasitas operasi gabungan.
Terkini, berdasarkan keterangan resmi Puspen TNI pada Selasa (29/8/2023), Amerika Serikat kembali mengirim 447 personel militernya ke Indonesia.
Diangkut dengan dua maskapai komersil AS, mereka tiba di Pangkalan TNI AL (Lanudal) Juanda Surabaya pada Senin (28/8/2023) kemarin.
Baca juga: Tank M1A1 Abrams Hingga APC Australia Dikerahkan ke Surabaya Ikuti Super Garuda Shield 2023
Mereka terdiri dari pasukan Angkatan Darat AS dari berbagai kesatuan di bawah Komando Indo Pasifik Amerika (USINDOPACOM) dan pasukan Rotasional Marinir Amerika (MRF-D) yang berbasis di Darwin, Australia.
Sebanyak 238 prajurit Angkatan Darat Amerika Serikat sebelumnya juga telah tiba di Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda Surabaya dengan menggunakan pesawat komersial Atlas Air pada Jumat (25/8/2023).
Kedatangan mereka dalam rangka turut serta dalam Latihan Gabungan Bersama Multi Nasional Super Garuda Shield tahun 2023 yang akan digelar di beberapa titik latihan di wilayah Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
"Mereka terdiri dari 2nd Infantry Brigade Combat Team, 25th Infantry Division, 225 Brigade Support Battalion, 2-11 Field Artillery yang seluruhnya berdinas di bawah Komando Indo Pasifik AS (USINDOPACOM) yang berlokasi di Hawaii," kata keterangan resmi Puspen TNI dikutip Minggu (27/8/2023).
Mereka diperiksa kelengkapan dokumen serta barang bawaan termasuk peralatan yang akan digunakan saat latihan oleh petugas Bea Dan Cukai Bandara Juanda Surabaya sesuai prosedur keimigrasian sebelum bergerak ke daerah latihan.
Sehari sebelumnya, kapal kargo Departemen Transportasi Amerika Administrasi Maritim Amerika Serikat (AS), MV Cape Henry, melaksanakan debarkasi di Dermaga Tanjungwangi, Banyuwangi Jawa Timur pada Kamis (24/8/2023).
Kapal tersebut mengakut logistik Angkatan Darat Amerika yang akan turut serta dalam latihan gabungan bersama Super Garuda Shield (SGS) tahun 2023.
Alutsista yang diangkut dengan menggunakan kapal kargo Cape Henry tersebut diantaranya Helikopter Black Hawk, Helikopter Loongbow Apache, Launcher Rocket HIMARS, Truck Utility Heavy Humvee dan beberapa kendaraan pengangkut logistik dan medis.
Setelah debarkasi dari kapal, beberapa Alutsista dan logistik lainnya diangkut menggunakan trailer melaksanakan konvoi menuju daerah latihan di Asembagus Situbondo.
Mereka melaksanakan konvoi dengan pengawalan dari Pomdam V Brawijaya.
Seluruh kegiatan diamankan oleh Force Protection dari TNI secara profesional, responsif, dan humanis menyambut kedatangan dan tamu peserta latihan negara lain.
Super Garuda Shield tahun 2023 sendiri merupakan latihan bersama tahunan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komando Indo-Pasifik AS (INDOPACOM) bersama sejumlah negara.
Negara tersebut antara lain Inggris, Singapura, Jepang, Australia, Selandia Baru, Kanada, Papua New Guinea, Prancis, Brunei Darussalam, Jerman, Filipina, Korea Selatan dan Timor leste.
Sebanyak personel militer dari 20 negara termasuk Indonesia rencananya akan terlibat dalam latihan bersama tersebut.
Lima negara di antaranya termasuk Indonesia direncanakan akan mengerahkan pasukannya untuk berlatih.
Sementara itu, 15 negara lain direncanakan akan terlibat sebagai observer.
Sebanyak 2.810 prajurit TNI dan 2.165 personel negara asing rencananya akan latihan bersama dalam gelaran tersebut.
Tujuan latihan tersebut di antaranya untuk memperkuat interoperabilitas, kemampuan, rasa saling percaya, dan kerja sama yang telah dibangun dari pengalaman bersama selama beberapa dekade, serta menciptakan komunikasi antar personil negara dalam suatu operasi.
Rencananya, latihan akan digelar pada tanggal 31 Agustus 2023 sampai dengan 13 September 2023.