Saat Jokowi, Prabowo dan Ganjar Makan Durian Bareng
Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam acara Muktamar Sufi Internasional 2023, di Pekalongan, Jawa Tengah
Editor: Hendra Gunawan
![Saat Jokowi, Prabowo dan Ganjar Makan Durian Bareng](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/momen-presiden-jokowi-ganjar-pranowo-dan-prabowo.jpg)
Dalam sambutannya Presiden juga mengatakan pelaksanaan muktamar di Pekalongan memiliki arti penting bagi Indonesia.
Adanya Muktamar Sufi Internasional di Tanah Air, membuktikan bahwa Islam di Indonesia tidak lagi berada di pinggiran. Melainkan, memiliki peran yang sangat strategis dan berkontrbusi untuk membangun peradaban dunia yang damai dan harmonis.
"Muktamar ini mengejawantahkan nilai-nilai luhur tasawuf, toriqoh, mendekatkan tasawuf dan toriqoh kepada negara masing-masing,"katanya.
Presiden yakin nilai nilai luhur budaya nusantara dan kearifan bangsa lain akan mewarnai Muktanar Sufi Internasional 2023. Jokowi mengajak untuk terus merawat kerukunan dan toleransi.
"Menolak ujaran kebencian, menolak fitnah dan hoaks, terus berdzikir dan mendoakan persatuan dan keselaamatan bangsa dan negara yang kita cintai ini,"katanya.
Presiden berharap Muktamar Sufi Internasional akan menjadi inspirasi dan teladan bagi dunia Islam. Muktamar dapat menuntun umat Islam ke arah perbaikan dan kebaikan.
"Memberi solusi di tengah krisis kemanusiaan yang saat ini tengah melanda dunia," ujarnya.
Adanya Muktamar Sufi kata Jokowi juga membuat Indonesia semakin dikenal sebagai contoh Islam moderat.
"Akan meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia, dan membuat Indonesia semakin diperhitungkan," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan sebagai negara berpenduduk majemuk, unity in diversity adalah semangat bangsa Indonesia. Dengan jumlah penduduk mencapai 270 juta jiwa dengan beragam etnis dan agama, persatuan Indonesia terus kokoh.
"Alhamdulllah kita bisa menjaga stabilitas politik kita. Semua ini berkat karakter moderat bangsa Indonesia yang menjaga toleransi dan persatuan," katanya.
Presiden tidak menampik masih ada beberapa kasus intoleransi di Indonesia. Hal tersebut harus menjadi perhatian bersama.
"Memang masih ditemukan hal-hal beberapa kasus intoleransi. Inilah yang harus menjadi perhatian kita bersama. Agar kita bisa meningkatkan toleransi agar Indonesia dan dunia terjaga perdamaiannya," katanya.
Kenang Pandemi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.