Jumantik Diharapkan Ikut Berperan Mengedukasi Masyarakat Berperilaku Hidup Bersih
Selama tahun 2021, terdapat 73.518 kasus DBD dengan angka kematian 705 orang dan tahun 2022 sebanyak 131.265 kasus dengan angka kematian 1.183 orang.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi mengatakan, periode bulan Januari hingga Juli 2023, sebanyak 42.690 orang terinfeksi DBD dan 317 orang meninggal.
Sedangkan selama tahun 2021, terdapat 73.518 kasus DBD dengan angka kematian 705 orang dan tahun 2022 sebanyak 131.265 kasus dengan angka kematian 1.183 orang.
"Banyaknya kasus DBD itu bukan persoalan mudah, karena banyak upaya yang harus dilakukan mulai dari pemberantasan sarang nyamuk, pengobatan pasien, hingga sosialisasi pencegahan," kata Muhadjir Efendi dalam sambutan yang dibacakan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Y.B Satya Sananugraha di Jakarta belum lama ini.
Dikatakannya, untuk memberantas dan mencegah penyebaran DBD, peran juru pemantau jentik (Jumantik), sangat diperlukan.
Jumanti bertugas memantau jentik nyamuk yang ada di sekeliling tempat tinggal, terutama di tempat-tempat yang biasa menjadi sarang nyamuk seperti di bak mandi karena jarang dikuras, genangan air di sampah kaleng atau plastik kemasan air minum. Sarang nyamuk tersebut hendaknya diberantas dengan segera agar tidak menimbulkan DBD.
Selain itu, kata dia, Jumantik juga diharapkan dapat mengedukasi masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dan mengingatkan upaya-upaya pencegahan dan memutus mata rantai hidup jentik nyamuk DBD.
Fakta ini mendorong Godrej dan KlikDokter menginisiasi program Penguatan Layanan Kesehatan melalui Peningkatan Peran Jumantik dan Tim Pendamping Keluarga untuk Menanggulangi Kasus DBD di Indonesi melalui Seminar, Peluncuran E-Book, dan Press Conference dengan tema ‘Penguatan Layanan Kesehatan melalui Peningkatan Peran Jumantik dan TPK untuk Menanggulangi Kasus DBD di Indonesia.
Sebagai produsen obat anti nyamuk terkemuka di Indonesia, telah memainkan peran strategis dalam upaya pencegahan DBD.
Baca juga: Baygon Dukung Pandawara Group Ajak Masyarakat Jadi Dengue Patrol untuk Basmi DBD
“Tujuan kami menciptakan Indonesia yang bebas dari nyamuk dan bebas dari DBD. Melalui produk-produk kami yang inovatif dan efektif dan melindungi masyarakat Indonesia dari ancaman nyamuk pembawa penyakit ini,” jelas Basuki, Direktur PT Godrej Consumer Products Indonesia.
Sebagai bagian penting dari acara ini, telah diluncurkan E-Book bertajuk ‘Pedoman Penanggulangan DBD di Lingkungan Rumah dan Kantor’.
E-Book ini menggabungkan pengetahuan terkini dari ahli kesehatan dan praktisi dalam upaya memberikan panduan komprehensif bagi Jumantik, TPK, dan masyarakat luas tentang cara mengatasi dan mencegah DBD di lingkungan rumah dan kantor.
Hendra Tjong, CEO KlikDokter mengatakan, peningkatan peran Jumantik dan tim pendamping Keluarga untuk Menanggulangi Kasus DBD di Indonesia upaya konkret dalam mengatasi masalah serius ini.
“Semangat preventif melalui edukasi adalah langkah yang tepat untuk terus menanggulangi dan memberantas DBD di Indonesia dan menghimbau masyarakat untuk selalu update dan jaga kesehatan melalui portal dan layanan online konsultasi kami bersama dokter-dokter terbaik,” kata Hendra Tjong.