Ibu Atlet Muaythai Wanita Berprestasi Kecewa Proses Seleksi Calon Bintara PK Jalur Atlet TNI AD
Septea Ruliawati, ibu dari seorang atlet Muaythai wanita bernama Sarah Avilia Annisa Khasanah mengaku kecewa dengan proses seleksi calon bintara.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Septea Ruliawati, ibu dari seorang atlet Muaythai wanita bernama Sarah Avilia Annisa Khasanah mengaku tak bisa menjawab pertanyaan putrinya yang dinyatakan tidak lulus atau tidak terpilih untuk mengikuti Seleksi Tingkat Pusat Calon Bintara PK Khusus Atlet TNI AD TA 2023.
"Mah, kurang Sarah apa ya? Semua tes sudah Sarah lalui sudah yang terbaik. Untuk postur, kesehatan, semuanya lolos tidak ada masalah. Terus yang dicari seperti apa? Untuk apa datang jam 4 jam 5 pagi sampai nongkrong sampai tengah malam kalau hasilnya cuma kayak begini?" kata Septea mengulangi perkataan putrinya.
"Kalau seperti ini mending ya sudah, Sarah mending tidur aja di rumah. Saya harus jawab bagaimana coba?" sambung dia saat dihubungi Tribunnews.com pada Kamis (31/8/2023) malam.
Sarah sendiri merupakan atlet Muaythai wanita binaan KONI Jawa Barat yang telah menghasilkan sejumlah prestasi.
Hal tersebut dibuktikan baik dengan foto berbagai piagam kejuaraan Muaythai yang telah diraihnya, foto-foto Sarah di atas podium juara I, video ketika ia bertanding, serta pemberitaan di kanal resmi KONI Jawa Barat.
Sejumlah foto piagam penghargaan yang diterima Tribunnews.com di antaranya Sarah meraih Juara 1 kelas 48 kg mewakili Kota Bekasi pada Pekan Olahraga Provinsi XVI Jawa Barat tahun 2022 di Kabupaten Ciamis pada 13 sampai 18 November 2022 disertai surat keterangan dari Pengurus Provinsi Muaythai Jawa Barat tertanggal 19 November 2022.
Baca juga: TNI AD Kembalikan Kasus Mayor Dedi Hasibuan Cs Ke Kodam I Bukit Barisan
Foto piagam tersebut juga disertai foto Upacara Penghormatan Pemenang (UPP) di mana Sarah berdiri di podium Juara I kelas 48 Kg putri dan memegang medali.
Kemudian, foto piagam Juara I Kejurnas & Seleknas Muaythai Road To 32nd Sea Games Kamboja memperebutkan Piala Bergilir DPD RI, Menpora RI, Ketua Umun KONI Pusat, dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia yang diselenggarakan di Gedung Aspirasi Provinsi Banten pada 17 sampai 20 Desember 2022.
Foto piagam tersebut juga disertai foto UPP kejuaraan tersebut di mana Sarah berdiri pada podiun Juara I kelas 48 Kg putri dan memegang medali.
Selanjutnya, foto piagam Juara I Senior 17-30 F-48 Kejuraan Muaythai Indonesia Bupati Cup Klungkung II Open HUT Puputan Klungkung Ke-115 dan HUT Kota Semarapura ke-31 pada 27 sampai 30 April 2022 yang ditandatangani Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.
Baca juga: Harapan Try Sutrisno Beri Pembekalan ke Purnawirawan TNI-AD di Tahun Politik
Foto tersebut juga disertai foto UPP ajang tersebut di mana Sarah berdiri pada podium Juara I dan memegang medali.
Kemudian, foto piagam Juara I Elite - 48 Kg Putri pada pelaksanaan Babak Kualifikasi PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara pada tanggal 20 sampai 27 Agustus 2023 di Gelora Pancasila Surabaya Jawa Timur.
Foto piagam tersebut juga disertai dengan foto UPP ajang tersebut di mana Sarah berdiri pada podium Juara I dan memegang medali dan cuplikan video yang menunjukkan Sarah sedang bertanding dan memenangkan pertandingan tersebut.
Selain itu, kemenangan Sarah di ajang tersebut juga dipublikasikan di laman resmi KONI Kota Bekasi, konibekasikota.com yang dipublikasikan pada 30 Agustus 2023.
Lulus Semua Tes
Kekecewaan tersebut, kata Septea, berawal dari informasi mengenai rekrutmen Calon Bintara PK TNI AD TA 2023 Khusus Atlet.
Putrinya kemudian tertarik untuk mencoba mengikuti seleksi tersebut.
Sarah kemudian memulai tahapan proses seleksi tersebut di Kodam Jaya mengingat saat ini Sarah tinggal di Bekasi.
Semua tes, kata Septea, telah dilalui putrinya.
Hal tersebut dibuktikan dengan salinan surat tertanda Panitia Penerimaan CABA PK TNI AD TA 2023 Panda Jaya perihal Pemberitahuan Hasil Sidang Rakorset Tingkat Panpus Caba PK Khusus Atlet TNI AD TA 2023 kepada Sarah tertanggal 16 Agustus 2023 yang dikirimkan Septea kepada Tribunnews.com.
Dalam surat tersebut tertulis Sarah dinyatakan memenuhi syarat Administrasi, Kesehatan, Jasmani, dan Keahlian Atlet.
Namun demikian, surat tersebut menyatakan Sarah tidak lulus/tidak terpilih untuk mengikuti Seleksi Tingkat Pusat Caba PK Khusus Atlet TNI AD TA 2023 dengan alasan Alokasi Rik/Uji Tingkat Pusat.
Septea mengatakan penguman tersebut diberikan kepada Sarah selang sekira tiga minggu dari tes terakhir yang dijalani putrinya.
Septea pun kemudian bertanya melalui telpon kepada salah satu panitia yang sebelumnya menjalin komunikasi dengannya mengingat menurut Septea Sarah dinilai menonjol di antara para peserta seleksi lainnya.
Panitia yang dihubungi dia, kata Septea, kemudian terkejut karena menurutnya hasil-hasil tes Sarah yang dikirimkannya ke panitia pusat bagus semua.
Septea pun bertanya terkait apa yang dimaksud dengan alokasi yang menjadi alasan Sarah dinyatakan tidak lolos tersebut.
"'Alokasi itu kuota Ibu', katanya. Terus maksudnya bagaimana? Anak saya tidak memenuhi syarat? Ini Sarah memenuhi syarat lho Pak. 'Iya, Bu, alokasi itu memang semua akan mendapatkan ranking'," kata Septea mengulangi penjelasan panitia yang dihubunginya tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Septea, memang yang direkrut TNI AD untuk atlet adalah 9 pria dan 9 wanita.
Namun ia meyakini, kalaupun putrinya tidak mendapatkan ranking 1 dari 9 atlet tersebut, setidaknya putrinya akan mendapatkan ranking 2 atau ranking 3.
"'Tapi ini semua keputusan sudah dari pusat, dari Mabes', dia bilang begitu. 'Saya tidak ada wewenang, Bu'," kata Septea menirukan perkataan panitia yang dihubunginya tersebut.
Ia pun sempat bertanya-tanya dengan pernyataan panitia yang dihubunginya tersebut kepadanya.
Panitia tersebut, kata Septea, sempat bertanya perihal adakah yang petinggi TNI AD yang membawa Sarah.
Karena menurut panitia tersebut, kata Septea, Sarah akan lebih mudah lolos seleksi Calon Bintara TNI AD apabila ada petinggi TNI AD yang membawa.
Meskipun kakek Sarah merupakan seorang mantan anggota TNI AD yakni Letkol Inf Purn. Stepahnus Rismoen yang kini telah wafat, namun Septea meyakini bukan hal itulah yang seharusnya menjadi patokan.
"Aduh, gitu ya Pak, ya? Setahu saya kalau atlet, setidaknya prestasi dong Pak yang menjadi patokan, bukan karena masalah itu. 'Iya sih Bu, memang prestasi, cuma kalau semisal ada yang membawa itu akan lebih gampang,' dia bilang begitu," kata Septea.
"Dia kasih gambaran begini, 'Semisal ini Bu, anak Ibu nilainya 100. Terus anaknya kenalan ini juga nilainya 100, otomatis yang kita ambil yang kenalan ini Bu,'. Terang-terangan dia ngomong begitu," sambung Septea.
Kirim Surat Ke KSAD
Sehari setelah ia menerima pengumuman tersebut, Septea kemudian menulis surat ke Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dr Dudung Abdurachman.
Surat tersebut, kata Septea, dikirim ke Mabes TNI AD tanggal 21 Agustus 2023.
Septea pun mengirimkan foto tanda terima surat tersebut bercap Kodam Jaya dan Setumad tertanggal 21 Agustus 2023.
Di dalam surat tersebut, Septea "menagih bukti" dari pernyataan Dudung bahwa akan memprioritaskan atlet dengan menutup mata saja dapat masuk di TNI Angkatan Darat dengan catatan atlet yang berprestasi minimal juara 1, 2, 3 tingkat provinsi dan lebih baik lagi apabila sampai tingkat nasional.
Pernyataan yang dimaksud disampaikan Dudung usai memberi penghargaan atlet TNI AD peraih medali SEA Games 2023, di Mabesad, Jakarta pada Rabu (24/5/2023).
Pernyataan Dudung tersebut pun telah ditulis oleh media massa.
Dalam surat itu, Septea juga menyatakan putrinya telah menjalankan Tes RIK/UJI TK PANDA JAYA dengan hasil tes lari sebagai yang tercepat, renang tercepat, dan tes lainnya.
Bahkan, kata dia, putrinya ditunjuk menjadi Komandan Pleton saat akan Parade di Kodam Jaya.
Selain itu, ia juga mempertanyakan setidaknya lima poin.
Salah satu poin yang ditanyakan oleh Septea dalam surat tersebut di antaranya adalah perihal transparansi proses RIK/UJI Tingkat Panda Jaya tersebut.
Menurutnya, alangkah baiknya apabila mereka yang sudah tidak dapat lanjut karena tidak memenuhi syarat langsung dieliminasi.
Sehingga, kata dia, akan jelas calon siswa yang masih memenuhi syarat untuk dapat menjalankan tes berikutnya.
Selain itu, menurutnya perlu diumumkan secara transparan ranking calon siswa yang dapat lanjut tes berikutnya.
Sehingga, kata dia, calon siswa yang dapat lulus memang benar-benar sudah teruji dan layak untuk dapat diterilma menjadi Bintara TNI AD.
"Apabila skema yang ada pada saat ini penilaian Tes RIK/UJI TK PANDA JAYA sangat rawan adanya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN )," tulis Septea dalam salinan surat yang diberikan kepada Tribunnews.com.
Surat tersebut, kata Septea, belum mendapat tanggapan dari pihak TNI AD hingga saat ini.
Kekecewaan
Sebagai orang tua, Septea mengaku kecewa dengan apa yang dialaminya dan putrinya.
Ia mengaku tidak tidak akan menyampaikan kisahnya ke publik apabila memang putrinya tidak mampu atau tidak layak.
Namun demikian, menurutnya putrinya layak untuk diterima sebagai Bintara TNI AD karena prestasi yang telah dibuktikan serta perjuangannya selama ini.
Ia mengaku tidak akan menerima tawaran dari TNI AD kalaupun nantinya TNI AD akan mempertimbangkan merekrut putrinya di kemudian hari setelah menceritakan kisahnya ke publik.
"Sebetulnya untuk anak saya sendiri saya tidak berharap dia bisa masuk ya. Karena anak saya jujur sudah kecewa, dan saya khawatir juga kalah sampai anak ini semisal terus ada tawaran untuk anak saya akhirnya bisa masuk, mungkin mohon maaf saya tidak terima itu," kata dia.
"Karena semisal anak saya kalau sudah masuk, kita nggak tahu ya anak saya di dalam seperti apa. Jangan-jangan karier anak saya mentok atau mungkin ada izin untuk tanding tidak diperbolehkan, karena kan ikatan dinasnya itu sampai 10 tahun," sambung dia.
Ia berharap ke depannya proses rekrutmen Calon Bintara PK TNI AD jalur atlet lebih transparan.
"Saya ingin ke depannya jangan seperti ini lah. Kasihan sama yang benar-benar atlet berbakat dengan potensinya dia, tapi harus dijegal istilahnya dengan cara seperti ini," kata dia.
Jawaban Kadispenad
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari menanggapi kisah Septea tersebut.
Terkait hal tersebut, Hamim mempersilakan Septea untuk menghadap Pangdam Jaya karena menurutnya panitia seleksi tersebut adalah Kodam Jaya.
"Silakan yang bersangkutan menghadap Pangdam Jaya, karena panitianya di Kodam Jaya. Secara detail yang bisa menjelaskan adalah panitia," kata Hamim ketika dihubungi Tribunnews.com pada Jumat (1/9/2023).