Juru Bicara Anies Baswedan: Duet Anies-Muhaimin Aliansi Strategis untuk Agenda Perubahan
Juru bicara Anies Baswedan, Sulfikar Amir menjelaskan, pasangan Anies-Gus Imin (AMIN) dapat terbentuk sebagai hasil dari cairnya politik Indonesia.
Penulis: Yosephin Pasaribu
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara capres Anies Baswedan, Sulfikar Amir menegaskan, duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar merupakan aliansi strategis untuk mewujudkan agenda perubahan.
“Bertemunya Anies Baswedan yang berlatar belakang akademisi dengan Muhaimin Iskandar yang berlatar belakang aktivis adalah aliansi strategis yang sangat dibutuhkan untuk mewujudkan agenda perubahan Indonesia yang lebih sejahtera dan berkeadilan,” katanya, Kamis (7/9/2023).
Sulfikar menjelaskan, pasangan Anies-Gus Imin (AMIN) dapat terbentuk sebagai hasil dari cairnya politik Indonesia. Hal ini, menurutnya, sangat positif karena memungkinkan berbagai bentuk pemikiran, ideologi, dan kelompok sosial untuk berkolaborasi dalam kompetisi elektoral sebagai fondasi sistem demokrasi di Indonesia.
Lebih lanjut ia menambahkan, ada tiga kekuatan dari aliansi strategis antara Anies dan Gus Imin.
Baca juga: Kelompok Gerakan Desa Bersatu Ungkapkan Dukungan untuk Anies dan Gus Imin Jelang Pilpres 2024
"Pertama, pasangan AMIN akan mengoperasikan fungsi sosiologis dalam membangun koneksi antara kelompok masyarakat urban dan masyarakat sub-urban dan pedesaan dalam mendorong perubahan yang lebih mengakar dan menyebar ke seluruh pelosok negeri,” ujarnya.
Kedua, lanjut Sulfikar, pasangan AMIN akan mampu menghilangkan sekat-sekat khususnya antara kelompok muslim moderen dan muslim tradisional yang selama ini dianggap berseberangan.
"Dengan komitmen terhadap keberagaman dan keadilan, pasangan AMIN akan memiliki legitimasi untuk menghilangkan sekat antar kelompok agama dan entik yang selama ini dijadikan instrumen polarisasi,” tegasnya.
Ketiga, tambahnya, pasangan AMIN membuka ruang-ruang dialog dalam mesinerjikan gagasan dari berbagai pendekatan. Anies Baswedan yang memiliki pengalaman teknokratis akan membawa gagasan yang berbasis sains dan data, sementara Muhaimin Iskandar yang memiliki pengalaman sebagai politisi partai akan membawa gagasan yang berbasis pada narasi kerakyatan.
Baca juga: Demokrat Ucapkan Selamat, Anies Sampaikan Apresiasi
"Kedua pendekatan ini akan bersenyawa dan menghasilkan agenda perubahan yang bertujuan menghadirkan janji proklamasi yang selama ini belum terpenuhi, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Sulfikar. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.