Ade Armando Sebut Ganjar Pranowo Langgar UU Penyiaran Karena Tampil saat Azan Magrib di TV
Ade Armando menyebut bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo melanggar Undang-undang penyiaran karena tampil dalam tayangan azan di stasiun tv
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando menyebut bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo melanggar Undang-undang penyiaran karena tampil dalam tayangan azan di stasiun televisi swasta.
"Itu seharusnya tidak boleh dilakukan ya. Bahkan dalam aturan dalam undang-undang penyiaran ada kata-kata bahwa siaran harus menjaga netralitasnya," kata Ade dalam diskusi di Rumah Besar Relawan Prabowo 08, Slipi, Jakarta Barat, Senin (11/9/2023).
Ia mengingatkan bahwa Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) juga telah menegaskan bahwa siaran azan harus bebas dari iklan. Termasuk, kata dia, iklan-iklan yang berkaitan politik.
"Kedua adalah aturan KPI sendiri mengatakan bahwa di dlm sebuah, dalam siaran azan tidak boleh ada iklan. Apalagi iklan politik. Kita orang bisa saja mengatakan bahwa tampilnya Ganjar di sana bukanlah iklan, tapi apa sih, itu kan mengada ada ya. Itu pasti iklan lah namanya," jelasnya.
Lebih lanjut, Ia pun meminta stasiun televisi untuk menjaga netralitasnya dalam kepentingan politik tertentu.
"Jadi saya sih berharap, semua pihak terutama stasiun televisi yang saya anggap bermasalah, stasiun televisi harusnya tahu kok aturan itu yang mengatakan bahwa Anda tidak boleh menggunakan jam siaran anda untuk kepentingan politik anda," tandasnya.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI tengah melakukan kajian dugaan pelanggaran terhadap video azan magrib di sebuah stasiun televisi yang di dalamnya tampak calon presiden yang diusung PDIP Ganjar Pranowo tampil.
"Dilakukan kajian. Tunggu ya Senin, Selasa, Rabu (pekan depan). Kami punya waktu 7 hari (kajian) sejak ditemukannya dugaan," kata Ketua Bawaslu RI saat dihubungi, Sabtu (9/9/2023).
Sebagai informasi, dalam video tayangan azan magrib itu tampak Ganjar muncul menyambut jemaah yang akan salat.
Ganjar tampak mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung batik. Dia menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang untuk masuk ke masjid.
Ganjar juga muncul saat sedang melakukan wudu sebelum salat. Ganjar duduk di saf depan sebagai makmum.
Tanggapan PDIP
Merespon hal itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sudah angkat bicara.
Ia mengatakan Ganjar Pranowo merupakan sosok yang religius.
Sifat religius Ganjar itu, lanjut Hasto, bukanlah sesuatu yang dibuat-buat.
Ditambah, sang istri Siti Atiqoh Supriyanti juga merupakan orang yang berasal dari kalangan pesantren.
Hal ini merupakan respons Hasto saat ditanya soal Ganjar yang muncul dalam sebuah tayangan azan magrib di salah satu stasiun televisi.
"Tetapi kan pak Ganjar Pranowo ini kan sosok yang religius, religiositas tidak dibuat-buat, istrinya bu siti Atiqoh juga dari kalangan pesantren," kata Hasto saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023).
Baca juga: Ganjar Ditayangan Azan TV Dinilai Bukan Politik Identitas Tapi Ajakan Beribadah dan Berdakwah
"(Siti Atiqoh) menampilkan kehidupan spritualitas yang mencerminkan sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan, bukan sesuatu yang dibuat-buat," tuturnya.
Sifat religius Ganjar ini sudah ada sejak ia masih mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan. Selain itu, tambah Hasto, Ganjar juga merupakan sosok yang rajin beribadah, santun, dan merakyat.
"Sejak dulu, sejak zaman mahasiswa, pak Ganjar Pranowo ini sosoknya seperti itu. Sosok yang rajin beribadah, sosok yang baik, sosok yang santun, sosok yang merakyat, itu tidak dibuat-buat. Itu sesuatu original, keluar dari pak Ganjar Pranowo," tandasnya.