Fahri Hamzah Tuding Pihak yang Berupaya Pecah Kedekatan Jokowi-Prabowo Sebagai Tindakan Laknat
Fahri Hamzah menuding pihak yang mencoba berupaya memecah kedekatan antara Jokowi dan Prabowo Subianto merupakan tindakan yang laknat
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menuding pihak yang mencoba berupaya memecah kedekatan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto merupakan tindakan yang laknat.
Awalnya, Fahri bercerita bahwa Presiden Jokowi dan Prabowo sudah kembali dekat setelah sempat menjadi rivalitas pada pemiliha presiden 2014 dan 2019. Kedekatan tersebut dimulai saat Prabowo memutuskan bergabung mendukung Presiden Jokowi.
"Alhamdulillah momentum yang diciptakan tadi Pak Prabowo gabung dan punya kesempatan secara pribadi untuk saling mengenal dengan Pak Jokowi apa yang terjadi, dua ini insan ini jatuh cinta Pak," kata Fahri dalam diskusi di Rumah Besar Relawan Prabowo 08, Slipi, Jakarta Barat, Senin (11/9/2023).
Karena itu, kata Fahri, kedekatan Prabowo dan Presiden Jokowi bukan hanya sekadar kedekatan politik sehingga persatuan tersebut harus terus dipertahankan.
"Jadi kedekatan Pak Prabowo dengan Pak Jokowi bukan kedekatan politik. Itu adalah kedekatan dua anak bangsa yang mencintai negaranya dan itu di luar politik ini adalah perasaan tertinggi yang harus dijaga," jelasnya.
Lebih lanjut, Eks Wakil Ketua DPR RI tersebut pun melaknat bagi siapapun pihak yang mencoba mempolitisasi agar Jokowi dan Prabowo kembali pecah.
"Karena itu orang yang ingin ingin mempolitisasi ingin membuat dua tokoh ini pecah lagi laknat itu. Kita semua ini sekarang dalam situasi yang tidak mudah kita mesti mengembalikan roh persatuan kita," ungkapnya.
Fahri pun mengungkap alasan pihak yang mencoba berupaya memecah Jokowi-Prabowo sebagai tindakan yang laknat. Pasalnya, kedua tokoh bangsa itu telah bersusah payah untik bersatu untuk negara.
Baca juga: Demokrat di Persimpangan Dukung Ganjar atau Prabowo, Wacana SBY Bertemu Megawati Bisa Jadi Penentu
"Kita bertengkar yang kayak anak kecil tadi kayak saya di pinggir hutan itu kadang kadang pertengkaran itu apa, karena naruh ludah di kuping temennya. Kamu berani ga naruh ludah, kami berani gak? Berantem kita," jelasnya.
"Sampai sore kita berantem kita cari mencari orang yang melerai kita dan Pak Prabowo dan Jokowi sudah menunjukan itikad untuk bersatu dan kita harus teruskan persatuan ini," sambungnya.