Gempa Hari Ini M 5,3 Guncang Jepara, Jawa Tengah, Cek Analisis BMKG
Gempa bumi magnitudo 5,3 mengguncang Jepara, Jawa Tengah hari ini, Rabu, 13 September 2023, berikut analisis BMKG untuk wilayah yang merasakan.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi magnitudo 5,3 mengguncang Jepara, Jawa Tengah hari ini, Rabu, 13 September 2023.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), telah memastikan gempa M 5,3 Jepara, Jawa Tengah tidak berpotensi tsunami.
Gempa bumi M 5,3 yang mengguncang Jepara, Jawa Tengah pada pukul 12:37 WIB.
BMKG melalui akun Twitter resmi @InfoBMKG, menjelaskan pusat gempa berada di laut 97 km Barat Laut Jepara dengan kedalaman 680 km.
Titik gempa Jepara, Jawa Tengah berada di titik Koordinat: 5.98 LS, 110.03 BT.
"#Gempa Magnitudo: 5.3, Kedalaman: 680 km, 13 Sep 2023 12:34:31 WIB, Koordinat: 5.98 LS-110.03 BT (97 km BaratLaut JEPARA-JATENG), Tidak berpotensi tsunami #BMKG," tulis keterangan akun Twitter @infobmkg, hari ini.
Baca juga: Seluruh Penduduk Desa Selamat dari Gempa Maroko karena Hadiri Pesta Pernikahan Outdoor
Masyarakat diminta waspada akan adanya gempa susulan yang mungkin terjadi.
Berikut daftar wilayah yang merasakan gempa hari ini dengan magnitudo 5,3 di Jepara, Jawa Tengah, hari ini, Senin (11/9/2023):
II Kabupaten Jepara
II Kapupaten Kendal
Skala intensitas II MMI di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Berdasarkan keterangan gempa dirasakan dari BMKG, simak informasi berdasarkan skala MMI yang dapat dipelajari, dikutip dari bmkg.go.id.
Jenis dan Mekanisme Gempabumi:
BMKG mengungkapkan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam (deep focus) akibat adanya aktivitas slab pull (tarikan extensional Lempeng Indo-Australia ke bawah) pengaruh gaya gravitasi.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
Skala MMI Gempa BMKG
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Baca juga: Gempa Terkini M 5,3 Guncang Jepara, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
Baca juga: Pemerintah Pertimbangkan Beri Bantuan untuk Korban Gempa Maroko
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)