Meriam Gunung Tahun 1940-an Masih Digunakan, TNI AD Terus Dorong Modernisasi Alutsista
Brigjen Hamim Tohari mengatakan saat ini alutsista di jajaran TNI AD masih banyak yang berusia tua dan masih dipakai hingga sekarang.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenas) Brigjen Hamim Tohari mengatakan saat ini alutsista di jajaran TNI AD masih banyak yang berusia tua dan masih dipakai hingga sekarang.
Ia mencontohkan di antaranya Meriam Gunung 76 mm buatan Yugoslavia yang diproduksi tahun 1940-an.
"Alutsista Angkatan Darat sudah banyak yang tua contoh meriam-meriam Armed, Artileri Medan itu, ada yang buatan tahun 40'-an yang sampai sekarang juga masih digunakan, yang meriam 76 itu termasuk (di satuan) Arhanud, Kavaleri, dan sebagainya," kata Hamim usai Coffee Morning bersama awak media di Mabesad Jakarta pada Rabu (13/9/2023).
Selain itu, ia juga mencontohkan minimnya helikopter Puspenerbad yang diapat dioperasionalkan.
Helikopter tersebut di antaranya MI-17 dan Bell-412.
Untuk itu, kata dia, TNI AD terus mendorong modernisasi alutsista di jajarannya.
"Kami terus mengajukan usulan untuk modernisasi, tapi kebijakan penganggaran ada di Kementerian Pertahanan. Barangkali Kementerian Pertahanan melihat prioritas yang berbeda dengan apa yang kami usulkan," sambung dia.
Modernisasi alutsista, kata dia, juga menjadi persoalan tersendiri bagi jajaran TNI AD.
Untuk itu, ia berharap hal tersebut juga dapat menjadi perhatian.
"Sekali lagi bukan karena kami tidak mengajukan. Kami terus mengajukan perlu pembaruan. Termasuk helikopternya Puspenerbad yang sekarang operasionalnya sangat sedikit. Ada yang dari MI-17 dan lain-lain, juga Heli Bell yang kemarin sempat kita juga terjadi kecelakaan di Ciwidey sana," kata dia.
"Artinya kita memiliki masalah yang sama, kita memerlukan peremajaaan, kita memerlukan modernisasi. Tetapi kebijakan anggaran ada di Kementerian Pertahanan," sambung dia.
Menurutnya, setiap tahun masih dilakukan pembaruan-pembaruan terhadap alutaista TNI AD.
TNI AD, kata dia, juga mengikuti kebijakan anggaran pertahanan dari Kementerian Pertahanan.
Baca juga: Panglima TNI Sebut Modernisasi Alutsista Dilakukan Setiap Tahun Berdasarkan Prioritas
"Kalau kami ada alutsista yang baru-baru seperti contoh di Armed ada Roket Astros (MLRS Avibras Astros II Mk6 AV-LMU), kemudian Arhanud ada rudal Mistral, (sistem pertahanan udara) Starstreak, dan sebagainya. Itu yang terbaru yang kami miliki," kata dia.
"Tapi ada juga memang produk-produk teknologi pertahanan dari dalam negeri yang dihasilkan Pidndad. Tetapi kan relatif terkait dengan sarana transportasi," sambung dia.