Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat: Diperlukan Antisipasi dan Kebijakan Cegah Ancaman Demensia
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam sambutannya pada diskusi daring bertema Menangkal Ancaman Demensia dan Alzheimer di Indonesia,
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Wahyu Aji
"Penduduk lansia yang berbahagia akan membuat keluarganya yang berusia produktif bisa lebih memaksimalkan diri dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari," tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.
Rerie mengajak seluruh pihak untuk mendukung aksi membantu orang dengan Demensia, care giver dan keluarga lintas generasi untuk sama-sama mendukung perawatan Demensia di Indonesia.
"Karena pada kenyataannya, orang dengan Demensia dan Alzheimer kebanyakan berasal dari negara berpenghasilan rendah dan menengah dan antara daerah perkotaan dan perdesaan. Kehadiran negara merupakan realisasi perlindungan konkret dalam kehidupan berbangsa," pungkas Rerie.
Diskusi ini dimoderatori Anggiasari Puji Aryatie (Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI) dan menghadirkan Eva Susanti (Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan), Muhammad Cucu Zakaria (Asisten Deputi BPJS Kesehatan), dan Dodik Tugasworo (Ketua Umum Ikatan Dokter Saraf Indonesia) sebagai narasumber.
Sementara, Eva Susanti, mengatakan penanganan penyakit tidak menular seperti Demensia adalah dengan mengubah perilaku dan mindset masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.
Eva mengungkapkan, Kementerian Kesehatan melakukan upaya pencegahan Demensia melalui berbagai program seperti deteksi dini risiko, skrining pasien, hingga promosi kesehatan melalui berbagai media, termasuk media sosial yang bisa diakses masyarakat.
Selain itu, tambah Eva, pihaknya juga merekomendasikan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah faktor risiko Demensia, melalui CERDIK (Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet gizi seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres).
Sementara itu, Asisten Deputi BPJS Kesehatan, Muhammad Cucu Zakaria, mengatakan jumlah peserta BPJS yang mengakses layanan kesehatan dengan diagnosa Demensia dan Alzheimer terus meningkat dari tahun ke tahun.
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Artificial Intelligence Bisa Jadi Ancaman Bila Tak Disikapi Bijak
Pada 2019, ujar Cucu, jumlah peserta BPJS dengan diagnosa Demensia dan Alzheimer sebesar 5.583 orang, meningkat signifikan pada 2022 sebesar 10.414 orang. Seiring naiknya penderita Demensia dan Alzheimer, tambah dia, pembiayaan di BPJS Kesehatan turut meningkat.