Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Selesai Rehabilitasi Puskesmas Pacet yang Rusak akibat Gempa Cianjur

Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas serah terima bangunan Puskesmas Pacet ke Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur secara simbolis, Kamis (14/9/2023).

Editor: Suci BangunDS
zoom-in Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Selesai Rehabilitasi Puskesmas Pacet yang Rusak akibat Gempa Cianjur
Istimewa
Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) menggelar serah terima bangunan Puskesmas Pacet Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, secara simbolis, Kamis (14/9/2023). 

Hal ini karena kerusakan akibat gempa tidak masuk kategori rusak parah.

Namun, dari peninjauan kami langsung di lapangan ternyata kerusakan yang ada sangat layak untuk direhabilitasi, karena sudah cukup mengganggu operasional Puskesmas yang muaranya pelayanan kesehatan terhadap masyarakat menjadi tidak optimal.”

Selain gedung Puskesmas Pacet, YDKK juga melakukan pembangunan PKBM Yayasan Sarbini yang masih dalam proses. Pendidikan dan kesehatan merupakan dua hal yang sangat penting dan menjadi kebutuhan dasar individu dan komunitas demi masa depan yang lebih baik.

Manajer Eksekutif Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Anung Wendyartaka juga berharap dengan rehabilitasi yang dilakukan YDKK, pelayanan kesehatan masyarakat oleh Puskesmas Pacet akan kembali normal bahkan bisa lebih baik dari sebelumya.

Baca juga: Target Bupati Klaten Sri Mulyani Turunkan Angka Stunting jadi 11 Persen, Lebihi Target Jokowi

Sekilas mengenai Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK)

Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) adalah lembaga filantropi media yang didirikan oleh Jakob Oetama dan P.K Ojong (founders Kompas Gramedia). DKK bertransformasi menjadi Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas sejak 2011.

Cikal bakal DKK dimulai pada 1966 ketika Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, mengajak media massa memberikan sekaligus mengumpulkan dana dari masyarakat untuk membantu masyarakat miskin.

Berita Rekomendasi

Pemicu lainnya adalah penggalangan dana melalui dompet pembaca Harian Kompas untuk membantu korban banjir di Solo tahun 1966.

Sejak 1982, DKK tidak hanya mengumpulkan dana tetapi juga terjun langsung menyalurkan dana kepada korban bencana letusan Gunung Galunggung, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Kegiatan mengumpulkan dan menyalurkan dana pembaca secara langsung kepada korban bencana selanjutnya menjadi pola kerja standar DKK saat terjun ke berbagai peristiwa bencana yang meliputi bencana alam, bencana akibat konflik, dan bencana kemanusiaan.

Pengumpulan dan penyaluran dana terbesar dilakukan ketika terjadi bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatera pada 2004-2005.

Selain terjun ke lokasi-lokasi bencana, DKK juga aktif menyalurkan dana bantuan pembaca untuk menanggulangi masalah kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan.

Program-program besarnya antara lain operasi katarak untuk 10.000 warga tidak mampu, pembangunan sarana fisik pendidikan, pembangunan fasilitas sanitasi dan sebagainya.

Awalnya, penggalangan dana DKK melalui Dompet Kemanusiaan Kompas yang berada di bawah naungan Harian Kompas. Para relawannya meliputi wartawan dan karyawan Harian Kompas dari berbagai divisi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas