Pemerintah Tambah Stok 1 Juta Ton Beras Antisipasi Menurunnya Produksi akibat Kekeringan
Presiden Jokowi berharap dengan ketersediaan yang cukup, harga beras akan turun dan kembali normal.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pasokan beras nasional saat ini sudah mencukupi.
Pemerintah telah memiliki 2 juta ton stok beras, dimana 1,6 juta ton beras sudah berada di Indonesia dan 400 ribu ton beras lainnya masih dalam perjalanan.
Baca juga: Dinilai Tak Efektif Stabilkan Harga, Ombudsman RI Minta Bapanas Cabut HET Beras
"Stoknya kita ada 1,6 juta ton. Dalam perjalanan masih 400 ribu. Artinya nanti ada stok 2 juta," kata Jokowi di Pasar Bali Mester, Jatinegara, Jakarta, Selasa (19/9/2023).
Jumlah stok tersebut kata Presiden masih akan ditambah satu juta ton lagi untuk mengantisipasi menurunnya produksi karena kekeringan yang berkepanjangan.
"Itu pun masih akan kita tambah lagi 1 juta untuk memastikan bahwa stoknya itu ada, sehingga kita tidak khawatir karena kekeringan, produksi turun, ada stoknya," tutur Presiden.
Presiden Jokowi berharap dengan ketersediaan yang cukup, harga beras akan turun dan kembali normal.
Harga beras sebelumnya mengalami kenaikan karena sejumlah negara menghentikan ekspornya.
"Hanya satu memang masih beras. Beras kita sudah lakukan operasi pasar, menggelontorkan ke ritel, menggelontorkan ke Cipinang, dan kita harapkan mungkin dalam dua minggu, tiga Minggu ini akan mulai dipasarkan, sudah mulai turun. Meskipun memang sudah turun sedikit. Kita harapkan turun dan kembali normal karena stoknya ada," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.