Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Presiden Jokowi Soal Data Intelijen: 'Semuanya Saya Dapat'

Jokowi menyatakan telah mengetahui manuver partai-partai politik menjelang Pemilu 2024. Dia mengaku dipasok data intelijen mengenai aktivitas parpol

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pengakuan Presiden Jokowi  Soal Data Intelijen: 'Semuanya Saya Dapat'
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menghampiri dan berfoto bersama karyawan PT Pindad seusai meninjau gudang penyimpanan sejumlah tank buatan PT Pindad, saat kunjungan kerja di PT Pindad, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/9/2023). Jokowi menyatakan, perkembangan PT Pindad sebagai perusahaan penghasil produk pertahanan sangat luar biasa cepatnya, diperkirakan pada 2025 akan masuk dalam Top 50 industri pertahanan di dunia. PT Pindad juga berhasil meningkatkan pendapatan dari Rp 25 triliun pada 2022 menjadi Rp 27 triliun pada 2023. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

"Kan parpol bukan objek intelijen, dia adalah pilar demokrasi, kalau parpol dikerdilkan, dilemahkan, saya pikir itu bukan karakter presiden kita," katanya.

Said memahami bahwa Presiden Jokowi merupakan kader PDIP. Meski begitu, partainya tetap bakal melakukan kritik jika memang tindakan Presiden Jokowi dinilai salah.

"Presiden kita itu Bapak Jokowi itu kader PDIP, kita mendukung penuh, tapi dukungan kita itu kritis konstruktif. Kalau memang ada yang perlu diingatkan, kami akan ingatkan," jelasnya.

Berbeda dengan PDIP, Partai Gerindra justru membela Jokowi terkait pernyataannya memiliki data intelijen mengenai arah partai politik.

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad meminta semua pihak tidak meributkan mengenai pernyataan Presiden Jokowi mengenai data intelijen arah politik parpol tersebut.

Baginya, kepemilikan data intelijen itu merupakan hal yang wajar.

"Saya pikir tidak perlu diributkan karena data intelijen yang diterima oleh Presiden sebagai user itu tentang misalnya parpol itu salah satu yang dia punya," kata Dasco.

BERITA REKOMENDASI

Dijelaskan Dasco, Presiden memang memiliki hak sebagai user dari intelijen. Di antaranya, Badan Intelijen Negara, Badan Intelijen Strategis, Badan Intelijen Keamanan Polri hingga Pusat Intelijen Angkatan Darat.

"Pokoknya lembaga lembaga intelijen tentunya Pak Jokowi mendapatkan masukan sebagai user data data intelijen," jelasnya.

Ia menuturkan bahwa data intelijen itu bukan hanya tentang politik. Akan tetapi, berbagai hal yang dimulai dari ekonomi hingga budaya yang diperlukan seorang Presiden dalam pertimbangan salah satunya mengambil keputusan.

"Beliau punya banyak data intelijen. Nah, sehingga ya kalau beliau sampaikan bahwa dia punya data intelijen misalnya, tentang parpol, tentang tokoh politik, ya itu memang betul. Dan itu nggak ada salahnya menurut saya," ungkapnya.

Dasco meyakini Presiden Jokowi tidak akan menyalahgunakan data intelijen tersebut untuk kepentingan tertentu.

"Saya pikir Presiden menempatkan diri sebagai negarawan sehingga saya yakin dan percaya bahwa data di intelijen yang dipunyai oleh Presiden sebagai kepala negara tentunya hanya dipakai dalam hal pengambilan keputusan-keputusan strategis dalam mengelola pemerintahan, tidak untuk yang lain," tandasnya.(tribun network/fik/mam/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas