Saat Jokowi Pasang Badan Bela Prabowo yang Diterpa Isu Hoaks: Pak Prabowo Sekarang Sabar
Jokowi mengatakan bahwa memasuki tahun politik, banyak muncul berita dan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto diterpa isu berita bohong atau hoaks terkait menampar hingga mencekik wakil menteri (wamen) pada sebuah rapat kabinet.
Isu penamparan tersebut langsung dibantah oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi menegaskan Prabowo tidak pernah melakukan hal-hal seperti yang dituduhkan di atas.
Baca juga: Prabowo Bantah Isu Tampar dan Cekik Wamen: Nanti Diproses, Dipelajari
"Setahu saya tidak ada peristiwa seperti itu. Masa nyekek," kata Jokowi di Pasar Bali Mester, Jatinegara, Selasa, (19/9/2023).
Jokowi mengatakan bahwa memasuki tahun politik, banyak muncul berita dan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Oleh karena itu setiap berita dan informasi harus dikroscek terlebih dahulu kebenarannya.
Baca juga: Ditanya Apakah Akan Laporkan Penyebar Hoaks, Prabowo: Kita Ingin Semuanya Sejuk
"Memang tahun politik itu banyak berita-berita seperti itu tolong di kroscek, di kroscek kebenarannya jangan diterima mentah-mentah setiap ada berita," katanya.
Jokowi: Pak Prabowo Sekarang Sabar
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjawab berita hoaks yang menyebut dirinya menampar Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, dalam sebuah rapat kabinet.
Prabowo yang kemarin mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau PT Pindad di Bandung mengatakan bahwa dirinya bahkan belum pernah bertemu dengan wamen tersebut.
"Saya ketemu aja belum sama wamennya itu," jawab Prabowo.
Prabowo saat mendampingi Jokowi diwawancarai oleh media pada kesempatan itu menjelaskan bahwa selama ini dirinya hanya kerap bertemu dengan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
"Nggak pernah tuh. Selalu menterinya saya," kata Prabowo.
Baca juga: Dukung Sikap Prabowo Tak Laporkan Penyebar Hoax, Jokowi: Pak Prabowo Sekarang Sabar Kok
Saat ditanya apakah akan melaporkan pembuat hoaks dirinya menampar Wamentan, Prabowo mengaku saat ini kasus itu masih dipelajari. Namun sejatinya dia ingin damai-damai saja.
"Ya kita kalau bisa sejuk-sejuk," kata Prabowo.
Presiden Jokowi pun mendukung statement Prabowo tersebut dan menyebut jika di tahun politik memang banyak isu-isu seperti ini.
"Ya ditanyakan lah. Dalam situasi politik seperti ini, pasti banyak isu-isu seperti itu. Jadi tolong dikroscek kebenarannya," kata Jokowi.
"Pak Prabowo sekarang sabar kok," lanjut Jokowi.
Sebelumnya, viral sebuah cuitan dari akun Twitter @narkosun yang menyebut bahwa ada Bacapres menampar dan mencekik seorang wamen.
Lantas ternyata, akun tersebut diduga menulis cuitan tersebut lantaran membaca sebuah artikel dengan judul 'Ini Sebab Prabowo Cekik dan Tampar Wamen di Rapat Kabinet' .
Ternyata, berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, artikel tersebut mengutip sebuah video yang diunggah oleh kanal YouTube Seword TV yang berjudul 'Alifurrahman: ADA CAPRES NAMPAR WAMEN DI RUANG RAPAT?'.
Baca juga: Ditanya Apakah Akan Laporkan Penyebar Hoaks, Prabowo: Kita Ingin Semuanya Sejuk
Dalam artikel tersebut, dinarasikan bahwa Prabowo menampar dan mencekik seorang wamen saat rapat kabinet. Perbuatan itu pun disebut membuat wamen merasa trauma.
"Para menteri kabinet jadi trauma setelah Prabowo cekik dan tampar wamen jelang rapat," tulis artikel tersebut.
Kemudian, saat Prabowo mencekik dan menampar wamen tersebut, beberapa menteri lain sempat melerai keributan.
"Menteri kita tak biasa melihat gaya preman main cekik dan tampar di ruang kerja kabinet," tulis artikel tersebut mengutip pernyataan Alifurrahman.
Setelah itu, dinarasikan pula bahwa para menteri menjadi tidak nyaman ketika menggelar rapat bersama Prabowo.
"Mereka tidak sangka. Rapat kabinet yang aman dan kondusif justru diperlihatkan kejadian cekik dan tampar anggota kabinet," kata Aliffurahman.
Baca juga: Isu Prabowo Tampar dan Cekik Wamen Disebut Hoaks, Diadukan Relawan ke Bareskrim Polri
Bahkan, Aliffurahman mengklaim bahwa informasi ini adalah valid.
"Mereka tidak membayangkan di level pusat terjadi hal ini. Mereka jadi trauma. Saya merasa yakin informasi yang saya sampaikan valid," tulis artikel tersebut dengan mengutip pernyataan Alifurrahman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.