Istri Hamil 9 Bulan, Ajudan Kapolda Kaltara Brigadir Setyo Sempat Curhat Ingin Dinas di Jawa
Riski Aritonang sahabat Brigpol Setyo Herlambang menyebut, ajudan Kapolda Kaltara itu sering curhat bahwa Ajudan ingin pindah dinas ke pulau Jawa.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Wahyu Aji
"Yang kemudian menjadi kesimpulan di dalam hasil penyelidikan nanti apakah ada unsur lain. Semuanya tentunya akan didapatkan setelah rangkaian tersebut," tambahnya.
Selain itu ia juga memastikan bahwa pihaknya bakal transparan mengenai persoalan tersebut.
"Saya kira Polri selalu transparan," pungkasnya.
Kompolnas RI meminta agar Polri terbuka dalam proses penyelidikan kematian Brigpol Setyo Herlambang, Pengawal Pribadi (Walpri) Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Daniel Adityajaya. Hal ini agar tak menimbulkan spekulasi yang nantinya akan membuat stigma negatif bagi Polri sendiri.
"Kami berharap pemeriksaan tersebut dilaksanakan secara cepat, profesional, dan transparan, agar tidak ada prasangka-prasangka atau spekulasi yang berkembang liar," kata Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti.
Penyelidikan, kata Poengky harus dilakukan secara baik berdasarkan scientific crime investigation agar hasilnya valid antara lain dengan bantuan hasil otopsi, rekaman CCTV di sekitar TKP, pemeriksaan HP almarhum dengan menggunakan digital forensik, pemeriksaan balistik, pemeriksaan sidik jari dan DNA di TKP.
"Hal tersebut untuk membantu mengungkap apakah kematian almarhum karena kecelakaan yang disebabkan oleh diri sendiri ataukah ada penyebab lain," ucapnya.
Meski sejauh ini hasil penyelidikan sementara Brigpol Setyo Herlambang tewas karena kelalaian saat memegang senjata api (senpi).
Namun, dia tetap mengatakan pengawasan dari sejumlah lembaga hingga masyarakat harus diperketat agar tak ada yang ditutup-tutupi.
"Tetapi jika ternyata nantinya diperoleh bukti bahwa kematian disebabkan karena kecelakaan akibat kelalaian dalam membersihkan senjata api, maka perlunya atasan langsung untuk mengawasi dengan sungguh-sungguh dan berulang-ulang mengingatkan kembali penggunaan serta perawatan senjata api, agar tidak melukai diri sendiri dan orang lain," tuturnya.
Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Propam Polri untuk ikut mengusut kematian Brigpol Setyo Herlambang, Pengawal Pribadi (Walpri) Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) karena luka tembak.
Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso menyebut hal itu diperlukan untuk membuat terang terkait penyebab kematian Brigpol Setyo Herlambang.
"Pemeriksaan Propam Polri perlu segera dilakukan untuk memberikan kejelasan sebab dan latar belakang kematian Brigpol Herlambang yang berasal dari kesatuan Brimob tersebut," kata Sugeng.
Sugeng mengingatkan adanya peristiwa anggota Polri bernama Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang ditembak oleh eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dan rekan korban, Bharada Richard Eliezer.