Dalih Grace Natalie soal PSI Pilih Kaesang Jadi Ketum daripada Kader Partai: Keputusan Bersama
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, menjelaskan alasan mengapa mereka memilih Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum (Ketum) partai.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Garudea Prabawati
Namun tanpa pengalaman politik sekalipun, ia kemudian langsung diberi amanah menjadi Ketum.
Grace membeberkan bahwa di PSI kebanyakan newbie [anak-anak baru tanpa pengalaman]. Menurutnya, kerja kolektif bisa menjadi kekuatan untuk mengatasi hal itu.
"Siapa pun punya kesempatan yang sama untuk bisa suatu hari menduduki jabatan-jabatan strategis di PSI," jelas Grace.
"Saya dulu datang untuk pertama di PSI juga tidak punya pengalaman. Tapi dipercaya sama teman-teman untuk menjadi ketum, begitu pula Bro Giring."
"Kami di PSI sama-sama isinya kebanyakan newbie, gak punya pengalaman tapi kerja kolektif kolegial itu yang menjadi kekuatan," terangnya.
Privilese Anak Presiden
Sementara itu, Kaesang Pangarep tak menampik bahwa ditunjuknya ia menjadi Ketum PSI merupakan bagian dari privilesenya sebagai anak Presiden Jokowi.
Hak istimewa itu membuatnya langsung ditunjuk menjadi ketum meski baru bergabung ke PSI dua hari lamanya.
"Privilege [privilese] selalu ada udah gitu aja," kata Kaesang saat ditemui seusai Kopdarnas PSI di Djakarta Theater, Jakarta pada Senin (25/9/2023) malam.
Ketika kembali ditanya apakah penunjukkannya itu bagian dari privilege. Ia kembali mengamini anggapan tersebut.
"Ya, privilage. Lah saya mengiyakan, kok masih diulang lagi," jelasnya.
Kata Pengamat
Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, menilai penunjukan Kaesang Pangarep menjadi ketua umum PSI merupakan hal yang menggelikan.
Menurutnya, tujuan PSI menunjuk Kaesang sebagai Ketum sudah jelas, yaitu untuk meraup suara di Pemilu 2024 mendatang.