Sejarah Berdirinya PSI, Berawal dari 5 Anak Muda yang Nongkrong di Kafe dan Sosok di Belakang PSI
Awal mula PSI terbentuk berawal dari perbincangan santai lima anak muda di sebuah kafe di bilangan Jakarta Selatan.
Editor: Hasanudin Aco
Kendati demikian, gagasan untuk mendirikan parpol tidak muncul begitu saja.
Beberapa inisiator telah saling mengenal dan mempunyai cara pandang yang sama tentang situasi politik terkini sehingga bermufakat melahirkan partai.
Dilansir dari laman resmi psi.id, PSI berkomitmen untuk menjadi partai yang antikorupsi dan antiintoleransi. Dua isu utama yang mengemuka saat itu.
Grace Natalie Jadi Ketua Umum
Didirikan pada tanggal 16 November 2014, PSI akhirnya mendapatkan akta notaris Widyatmoko, S.H. Nomor 14 Tahun 2014.
Kemudian PSI didaftarkan ke ke Kementerian Hukum dan HAM.
Pada 7 Oktober 2016, PSI resmi menjadi Badan Hukum setelah lolos verifikasi Kementerian Hukum dan HAM.
Grace Natalie kemudian diangkat jadi Ketua Umum PSI dan Raja Juli Antoni Sekjen PSI.
PSI resmi jadi partai politik dan maju di Pemilu 2019, mendapatkan nomor urut 11.
Partai yang diklaim sebagai partai anak muda ini kemudian giat berkampanye di media sosial.
Meski tidak berhasil mengirim wakilnya ke DPR RI, namun PSI sukses membuat sejarah baru pertama kali ikut Pemilu tapi mampu menempatkan 8 orang wakilnya di DPRD DKI mengalahkan Golkar, Nasdem, dan PKB yang hanya punya 6 wakil.
Sosok di Belakang PSI
Di awal terbentuknya PSI sempat jadi polemik.
Apalagi terkait pendanaan partai yang dianggap cukup besar termasuk kampanye di berbagai platform media sosial serta media massa yang cukup massif di Pemilu 2019 lalu.