Profil 3 Tokoh Jenderal Besar Bintang Lima: Soedirman, AH Nasution, dan Soeharto
Berikut ini profil 3 tokoh yang mendapat gelar Jenderal Besar Bintang Lima, yakni Soedirman, AH Nasution, dan Soeharto.
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Daryono
Berselang tiga tahun, Soedirman harus berperang melawan Belanda pada Agresi Militer Belanda II dan menghadapi pemberontakan PKI di Madiun pada 1948.
Dengan kondisi kesehatannya yang menurun, Soedirman dinyatakan meninggal dunia pada 29 Januari 1950 di Magelang, Jawa Tengah.
2. Jenderal Besar TNI AH Nasution
Baca juga: Mengenal Arifin C. Noer, Sutradara Film G30S PKI, Miliki Banyak Penghargaan dari Karya Filmnya
AH Nasution merupakan salah satu dari tokoh yang mendapat penghormatan Jenderal Besar Bintang Lima.
AH Nasution lahir di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada 3 Desember 1918.
Pada tahun 1940, AH Nasution mendapat kesempatan belajar militer pada korps perwira cadangan (Corps Opleiding Reserve Offieren atau CORO) yang dibentuk oleh Belanda.
Berselang enam tahun, Nasution pun bertempur selama masa revolusi dan diangkat menjadi Komandan Divisi Siliwangi unit Gerilya di Jawa Barat, tahun 1946.
Dengan kegigihannya bermiliter, Nasution pun secara resmi diangkat menjadi KSAD ke-2, namun ia terlibat dalam peristiwa 17 Oktober yang membuatnya diskors.
Namun, AH Nasution kembali diangkat menjadi KSAD pada tahun 1955.
Dirinya juga menjadi target dalam penculikan G30S pada 30 September malam pergantian 1 Oktober 1965.
Saat itu, AH Nasution mampu menyelematkan diri karena bantuan dari istrinya, Johanna.
Setelah peristiwa itu, ia pun diangkat menjadi Ketua MPRS dan berkarya menulis buku, salah satunya berjudul Pokok-Pokok Gerilja.
Diketahui, AH Nasution harus kehilangan anak perempuannya, Ade Irma Nasution yang meninggal dunia di rumah sakit karena tertembak anggota G30S.
AH Nasution sempat menderita sakit stroke sebelum meninggal dunia pada 6 September 2000.