Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PKB Ancam Beri Sanksi, Menag Yaqut Ogah Tarik Ucapannya Soal Jangan Pilih Pemimpin Mulutnya Manis

Yaqut menyatakan dirinya hormat dengan Jazilul. Akan tetapi, Ia enggan mencabut pernyataannya yang sudah disampaikan ke hadapan publik.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in PKB Ancam Beri Sanksi, Menag Yaqut Ogah Tarik Ucapannya Soal Jangan Pilih Pemimpin Mulutnya Manis
Tribunnews/Igman Ibrahim
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas. Yaqut Cholil Qoumas menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid yang akan memberikan sanksi disiplin kepada dirinya buntut ucapannya jangan memilih pemimpin hanya karena ganteng dan mulutnya manis. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid yang akan memberikan sanksi disiplin kepada dirinya buntut ucapannya jangan memilih pemimpin hanya karena ganteng dan mulutnya manis.

Yaqut menilai Jazilul merupakan politikus yang hebat dan terhormat. Dia pun menilai koleganya itu memiliki jasa yang besar untuk membesarkan PKB.

Baca juga: Sebut Jangan Pilih Pemimpin Ganteng Mulutnya Manis, Menag Yaqut Diminta Hati-hati Membuat Pernyataan

"Pak Jazil ini kan politisi yang hebat, terhormat iya kan, punya jasa besar terhadap partai dan mungkin salah satu pendiri partai mungkin saya nggak tau," kata Yaqut saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/10/2023).

Yaqut menyatakan dirinya hormat dengan Jazilul. Akan tetapi, Ia enggan mencabut pernyataannya yang sudah disampaikan ke hadapan publik.

Baca juga: PKB Siapkan Sanksi Disiplin untuk Menag Yaqut yang Ucap Jangan Pilih Pemimpin karena Mulutnya Manis

"Saya sangat hormat sama beliau, tapi untuk satu hal itu ya untuk apa mencabut omongan saya yang menyarankan kepada publik agar melihat track record calon pemimpin agar jangan hanya terpesona dengan janji-janji dengan mulut manis mencabut itu saya nggak mau," katanya.

Lebih lanjut, Yaqut menyatakan bahwasanya publik harus memilih pemimpin dengan cara yang rasional. Sebaliknya, pemimpin tidak boleh terbuai dengan sosok pemimpin yang terlihat dari tampilan fisik semata.

Berita Rekomendasi

"Publik harus memilih pemimpin dengan cara-cara yang baik cara-cara yang rasional bukan hanya tampilan fisik. Kedua harus di cek track record pemimpin, ini urusan bangsa dan negara kalau karena itu kemudian saya didisplinkan ya silakan saya tidak akan cabut itu," tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid alias Gus Jazil menyatakan, pihaknya akan memberikan pendisiplinan untuk Menteri Agama RI (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang merupakan kader PKB.

Pendisiplinan itu akan diberikan imbas dari pernyataan Menag Yaqut soal jangan memilih pemimpin hanya karena ganteng dan mulutnya manis.

"Sebagai kader PKB, kami tentu sudah menyiapkan langkah langkah pendisiplinan. Jadi dan publik tentu juga akan memberikan penilaian juga, menurut saya itu yang lebih penting," kata Jazil saat dimintai tanggapannya, Minggu (1/10/2023).

Baca juga: Menag Yaqut Berkelakar Jangan Pilih Pemimpin karena Ganteng dan Mulut Manis, PKB: Provokator Itu

Menurut Gus Jazil, sejatinya pernyataan yang demikian tidak terlontar dari mulut seorang pejabat negara sekelas Menag Yaqut.

Sebab menurutnya, pernyataan itu berpotensi membawa dampak perpecahan keharmonisan bangsa Indonesia selama ini.

"Jangan membuat publik ini berspekulasi dan bingung dan menggiring opini yang nggak perlu. Saya pikir itu," kata dia.

Meski begitu, Gus Jazil tidak membeberkan sanksi pendisiplinan apa yang akan diterapkan oleh PKB terhadap Menag Yaqut.

Dirinya hanya menegaskan, kalau PKB merupakan partai yang terbuka untuk menjaga persatuan dan kebersamaan.

"Sudah kita sudah, kita serahkan ke mekanisme internal organisasi saya yakin cepat atau lambat itu sudah ada pendisiplinan kok. Jadi enggak usah khawatir," tukas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas