Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Hari Batik Nasional yang Diperingati Setiap Tanggal 2 Oktober

Hari Batik Nasional jatuh pada hari ini, Senin (2/10/2023), berikut sejarah Hari Batik Nasional yang dirayakan setiap tanggal 2 Oktober.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Sejarah Hari Batik Nasional yang Diperingati Setiap Tanggal 2 Oktober
Shutterstock
Ilustrasi batik solo. Inilah sejarah Hari Batik Nasional yang dirayakan setiap tanggal 2 Oktober. Tahun ini, Hari Batik Nasional jatuh pada Senin (2/10/2023) hari ini. 

Berdasarkan surat edaran tersebut, seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan pemerintah daerah provinsi serta kabupaten/kota diimbau untuk menggunakan baju batik setiap hari Rabu.

Sejarah Batik Indonesia: Ada Sejak Masa Majapahit

Dikutiup dari dpmptsp.cianjurkab.go.id, sejarah batik di Indonesia harus dirunut sampai ke masa kerajaan.

Batik jaman dulu menjadi pakaian atau busana khas kerajaan, dan dikenakan hanya oleh keluarga kerajaan atau para pegawai kerajaan.

Dalam sejarah Batik Indonesia, dituliskan sejarah pembatikan di Indonesia, sudah dimulai sejak masa kerajaan Majapahit.

Bukti bahwa kerajaan Majapahit menerapkan teknik pembatikan untuk menciptakan busana terlihat pada sisa-sisa peninggalan batik yang ada di wilayah Mojokerto dan Bonorowo (sekarang Tulungagung) yang merupakan kawasan bekas Kerajaan Majapahit.

Di masa modern, batik Indonesia mulai dikenal orang luar negeri sejak Soeharto memberikan batik sebagai cinderamata untuk tamu-tamu negara mulai pertengahan tahun 80-an.

BERITA REKOMENDASI

Presiden Soeharto sendiri kerap mengenakan batik untuk menghadiri konferensi PBB.

Hal tersebut secara otomatis membuat batik, pakaian yang dikenakannya sebagai pusat perhatian.

Sementara itu, motif batik dulu lebih banyak dikenal bernuansa tradisional Jawa, Islami, Hinduisme, dan Budhisme.

Namun seiring perkembangan jaman, motif batik pun beragam.

Selain itu, cara pembuatannya tidak sebatas ditulis menggunakan canting yang makan waktu lama.


Untuk memenuhi permintaan pasar, kini batik dapat dibuat dengan teknik printing, cap, dan lain sebagainya.

Motif-motif batik dicap dengan alat stempel tertentu sehingga terciptalah produksi massal.

Meskipun begitu, hanya batik tulis yang dibuat dengan canting yang dibanderol harga paling mahal.

(Tribunnews.com/Latifah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas