Menko PMK Muhadjir Effendy: 70 Persen Kasus Bullying Sudah Terdeteksi Dini
Muhadjir mencontohkan kasus bullying yang terjadi pada pelajar di Cilacap, Jawa Tengah.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa 70 persen kasus bullying sudah terdeteksi sejak awal.
Hanya saja kata dia, solusi yang diberikan tidak tepat sehingga kasus bullying membesar.
"Karena itu, 70 persen kasus yang saya pelajari yang saya ketahui, itu adalah sebetulnya pelakunya sudah terdeteksi sejak awal. Hanya solusinya yang tidak tepat karena hanya dipindah dari sekolah satu ke sekolah yang lain. Dan tidak diikuti dengan pembinaan yang memadai," kata Muhadjir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (3/10/2023).
Muhadjir mencontohkan kasus bullying yang terjadi pada pelajar di Cilacap, Jawa Tengah.
Pelaku bullying kata Muhadjir telah pindah sekolah sebanyak tiga kali.
Itu artinya, pembinaan terhadap perilaku tersebut, tidak cukup dengan memindahkan sekolah.
"Itu kan berarti kan sebetulnya ada semacam perilaku menyimpang yang seharusnya sudah diatasi, tidak cukup hanya memindah saja," kata Muhadjir.
Muhadjir mengatakan pembinaan pelaku bullying tidak cukup dengan pemindahan sekolah saja. Melainkan ada pembinaan lebih dalam terhadap para pelaku. Hal itu lah kata Muhadjir yang menjadi konsen kerja pemerintah dalam kasus bullying sekarang ini.
"Inilah yang mau saya bicarakan. Kan di sana sebetulnya sudah ada guru konseling rata-rata di sekolah-sekokah itu," pungkasnya.