Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Legislator Nasdem Dukung Langkah Persuasif Pelibatan Warga Dalam Pembangunan Proyek Rempang

mendukung langkah pemerintah melakukan langkah persuasif dengan melibatkan warga Pulau Rempang dalam pembangunan PSN.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Legislator Nasdem Dukung Langkah Persuasif Pelibatan Warga Dalam Pembangunan Proyek Rempang
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah warga mengikuti Aksi Bela Rempang di kawasan Patung Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (20/9/2023). Massa dari Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) tersebut menolak penggusuran paksa warga untuk proyek Rempang Eco City di Pulau Rempang, Kota Batam dan mendesak pemerintah untuk mengembalikan hak rakyat atas tanah tempat tinggal mereka. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Nasdem Rudi Hartono Bangun, mendukung langkah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan langkah persuasif dengan melibatkan warga Pulau Rempang dalam pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. 

Pasalnya, keberadaan warga dihormati dan diajak bicara dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat di sana.

Menurut Rudi Bangun, selain berdampak positif bagi perekonomian masyarakat, pelibatan masyarakat kata Rudi juga bisa memberikan kelancaran dan keamanan investasi.

“Memang harus dihargai warga dan masyarakat Rempang, karena mereka adalah warga lokal yang mendiami pulau tersebut, dan memang sebaiknya investor saran saya melibatkan rakyat setempat sehingga terbantu secara ekonomi dan keamanan investasi itu sendiri,” kata Rudi Bangun dalam keterangan yang diterima Kamis (5/10/2023).

Rudi mengatakan, aksi penolakan yang dilakukan oleh masyarakat Pulau Rempang beberapa waktu lalu ditengarai karena masyarakat tidak mendapat informasi yang utuh sehingga timbul kekhawatiran masyarakat terhadap keberlangsungan hidup mereka di Pulau Rempang.

“Kalau dari aksi-aksi penolakan menurut saya adalah murni masalah komunikasi, masalah ekonomi, masalah mata pencarian dan masalah kesejahteraan,” ujarnya.

Berita Rekomendasi

Kendati demikian, Rudi Bangun mendukung penuh kebijakan-kebijakan pemerintah terkait dengan investasi di Pulau Rempang yang ikut mendukung kesejahteraan masyarakat di sana, khususnya penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat lokal demi pengamanan dan keamanan investasi di Pulau Rempang.

“Menurut saya jika para investor bisa banyak menyerap warga lokal untuk bekerja maka dengan sendirinya akan merendam aksi-aksi protes warga Rempang,” ujarnya.

Dikatakan Rudi Bangun, jika pemerintah menjamin kesejahteraan masyarakat Pulau Rempang, maka aksi protes dengan sendirinya akan berhenti karena kesejahteraan masyarakat sudah dijamin oleh pemerintah.

“Sandang, pangan dan papan mereka terpenuhi alias sejahtera pasti tidak ada aksi protes lagi,” ucapnya.

Sebagaimana diketahui, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan warga Rempang tidak menolak investasi.

Selain itu, warga juga berharap tak menghilangkan mata pencaharian mereka apabila dilakukan relokasi.

"Apa permintaan mereka? Mereka tidak menolak investasi. Mereka sampai mengatakan, kiamat lima kali pun, Rempang ini enggak jalan kalau tidak ada investasi. Jadi mereka welcome, dan saya bangga kepada mereka," kata Bahlil, dalam Rapat Kerja Komisi VI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/10/2023).

Lanjut Bahlil mengatakan aspirasi dari masyarakat juga tidak ingin kuburan dan kampung-kampung tua diganggu.

"Mereka ingin kuburan kampung-kampung tua itu jangan diapa-apain. Itulah aspirasi itu yang terjadi malam itu," ucap Bahlil.

Namun, Bahlil mengatakan, pergeseran akan tetap dilakukan, warga yang terdampak proyek ini dipastikan akan terpenuhi hak-haknya, agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Baca juga: Pemerintah Tidak Akan Batalkan Proyek Rempang Eco City

Bahlil juga berharap, nantinya warga bisa ikut mengambil bagian dalam pembangunan dan investasi yang berlangsung.

"Kehidupan yang lebih baik, mereka hidup dengan kultur yang ada, kemudian mereka ikut mengambil bagian sebagai subyek dan obyek dalam pembangunan investasi," tandas Bahlil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas