Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gus Yaqut Menilai Banyak Pihak Memanfaatkan Nama Besar Gusdur, Termasuk Pengkhianatnya

Setelah acara berakhir, awak media mengkonfirmasi pidato tersebut. Gus Yaqut enggan menjawab pengkhianat yang dimaksud itu.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Gus Yaqut Menilai Banyak Pihak Memanfaatkan Nama Besar Gusdur, Termasuk Pengkhianatnya
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Menteri Agama Yaqut Cholil. Ia menilai banyak pihak memanfaatkan nama besar Kyai Haji Abdurrahman Wahid atau Gusdur, termasuk pengkhianatnya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut menilai banyak pihak memanfaatkan nama besar Kyai Haji Abdurrahman Wahid atau Gusdur, termasuk pengkhianatnya.

Adapun hal itu disampaikan Gus Yaqut saat berpidato pada peluncuran logo Hari Santri 2023 di kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2023).

"Orde baru tumbang, berganti dengan masa reformasi. Para santri juga ikut terlibat di dalamnya. Bahkan melahirkan seorang presiden yang sangat fenomenal Kyai Haji Abdurrahman Wahid," kata Gus Yaqut dalam pidatonya.

Kemudian dikatakan Gus Yaqut bahwa banyak kelompok baik para pencintanya maupun pembencinya memanfaatkan nama besar beliau Kyai Haji Abdurrahman Wahid.

"Santri yang luar biasa, baik pencinta, pembenci loyalis, maupun pengkhianatnya, itu memanfaatkan nama besar beliau," jelasnya.

Setelah acara berakhir, awak media mengkonfirmasi pidato tersebut. Gus Yaqut enggan menjawab pengkhianat yang dimaksud itu.

BERITA TERKAIT

"Saya nggak tahu, mungkin ada, barang kali dinilai sendiri," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya Putri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid memastikan dirinya tak mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Pilpres 2024.

Yenny Wahid mengatakan dirinya tak mendukung pasangan itu lantaran faktor Cak Imin yang pernah mengkudeta Gus Dur dari pimpinan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Akan sulit sekali bagi kami mendukung capres yang bersanding dengan orang yang pernah mengkudeta Gus Dur. Sulit, posisi kami sulit," kata Yenny di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas