Kaesang Bertemu Ketum PBNU Yahya Minta Nasihat Politik, Hari Ini Giliran Temui Ketum PP Muhammadiyah
Kaesang Pangarep menemui Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf, akui mendapat nasihat dari para Kiai Nahdlatul Ulama mengenai cara berpolitik yang santun.
Penulis: Rifqah
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep menemui Ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, di Jalan Bojonegoro Nomor 20 Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023) malam.
Dalam pertemuan tertutup tersebut, Kaesang mengaku mendapat nasihat dari para Kiai Nahdlatul Ulama mengenai cara berpolitik yang santun.
"Seperti biasa minta nasihat, minta nasihat ke ketua umum PBNU bagaimana cara berpolitik dengan yang yang santun tanpa mencela orang lain, seperti itu.
"Banyak-banyak nasihat dari beliau (Ketum PBNU) untuk kami-kami di PSI," kata Kaesang sesuai pertemuan, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (6/10/2023).
Selain itu, diungkapkan Kaesang, kedatangannya bersama rombongan elite PSI itu untuk meminta doa restu dalam menghadapi Pemilu 2024.
Baca juga: Kaesang Terbang ke Yogyakarta Temui Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir Besok
"Kami meminta nasihat meminta restu pada beliau supaya jalan kami jauh lebih berkah itu aja. Kita akan terbuka buat semua," katanya.
Pertemuan Kaesang dengan Ketum PBNU ini menambah daftar panjang safari politik putra bungsu Presiden Jokowi tersebut.
Bahkan, dikabarkan, Kaesang juga berencana menemui Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir dan terbang ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hari ini, Jumat.
"Besok pagi-pagi (hari ini) kami terbang ke Jogja," kata Kaesang sesuai pertemuan.
Kaesang pun membenarkan sosok yang akan ia temui adalah Haedar Nasir.
"Iya (temui Haedar Nasir), siapa lagi," ujarnya.
Bertemu PGI Minta Nasihat
Selain Ketum PBNU Yahya yang ditemui, sebelumnya, Kaesang diketahui juga bertemu Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) untuk meminta nasihat, Selasa (3/10/2023).
Kaesang meminta nasihat mengenai bagaimana cara mencegah intoleransi dan korupsi agar tidak merajalela di Indonesia ini.