Kepala BKKBN Ungkap Pentingnya Ubah Perilaku Masyarakat Untuk Cegah Stunting
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengungkap sulitnya mengubah perilaku atau kebiasaan bersih dan sehat di tengah masyarakat.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengungkap sulitnya mengubah perilaku atau kebiasaan bersih dan sehat di tengah masyarakat.
Hal tersebut yang menjadi penyebab stunting di Indonesia, meskipun angkanya menunjukan penurunan.
"Kalau kita cermati perilaku itu penting untuk diubah. Ketika mengadakan gerakan secara masif ini memang ada sosialisasi juga, edukasi dan komitmen," kata Hasto dalam Rapat Koordinasi Teknis Percepatan Penurunan Stunting tahun 2023 di Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Menurut Hasto, mengubah perilaku tidaklah mudah.
"Kalau memberikan makanan langsung berat badannya naik ya. Tetapi perilaku yang memengaruhi itu banyak," kata Hasto.
Baca juga: Terus Berupaya Turunkan Stunting, Kepala BKKBN Optimistis Akan Capai Target 14 Persen pada 2024
Sebagai contoh, masih ada masyarakat punya kebiasaan buang air besar sembarang.
Padahal buang air sembarangan bisa mengkontaminasi lingkungan akibat dari feses yang dikeluarkan.
"Akhirnya diare, nah kita bekerja keras memberikan makanan. Tapi apa diarenya masih ada," jelasnya.
Baca juga: Ratusan Warga Menes Dapat Pengobatan Gratis dan Edukasi Stunting dari Industri Farmasi
Kemudian Hasto mencontohkan perilaku yang membiarkan rumah kumuh, jendela yang tidak dibuat dengan baik serta tidak mengutamakan sanitiasi dan kesehatan rumah.
"Kalau punya uang lebih baik kredit sepeda motor dari pada kepentingan untuk sanitasi (misal). Seperti ini TBC nya tinggi, akhirnya kita kasih makanan seberapa banyak pun akhirnya berat badan (turun)," kata Hasto.