Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KontraS: Masih Banyak Kekerasan Anggota TNI Menimpa Warga Sipil

Bertepatan dengan HUT ke-78 TNI, Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) meluncurkan Catatan Hari TNI 2023.

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Adi Suhendi
zoom-in KontraS: Masih Banyak Kekerasan Anggota TNI Menimpa Warga Sipil
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bertepatan dengan HUT ke-78 TNI, Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) meluncurkan Catatan Hari TNI 2023.

Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya mengatakan catatan ini disusun berdasarkan pemantauan yang dilakukan pada rentang waktu Oktober 2022 hingga September 2023.

Pemantauan dilakukan baik melalui media lokal maupun nasional, serta data advokasi KontraS.

Sebagai informasi, catatan ini merupakan publikasi yang rutin dikeluarkan oleh KontraS setiap tahunnya dan disusun sebagai bentuk partisipasi untuk memberikan masukan, kritik, dan saran kepada institusi TNI.

Juga untuk meningkatkan kesadaran dan melakukan edukasi kepada publik berkaitan dengan isu reformasi sektor keamanan.

Baca juga: KontraS Nilai Serius Pernyataan Jokowi yang Mendapatkan Informasi dari Intelijen soal Data Parpol

Sejauh ini masih cukup banyak kasus kekerasan dari anggota TNI yang menimpa warga sipil.

Berita Rekomendasi

Penelusuran KontraS menunjukkan adanya 59 peristiwa kekerasan yang terdiri atas 32 tindak penganiayaan, 15 intimidasi, 11 penyiksaan, 3 penembakan, 5 kekerasan seksual, 2 penghukuman tidak manusiawi, 4 penculikan, serta 2 kasus penangkapan sewenang-wenang.

"Hal tersebut menunjukkan masih adanya beberapa anggota TNI yang menunjukkan arogansi di lapangan, salah satu motif umum di balik kekerasan TNI didasarkan oleh permasalahan sepele yang secara rasional dapat diselesaikan tanpa melalui jalan kekerasan atau dengan kata lain, ketika berhadapan dengan warga sipil anggota TNI masih cukup sering mengedepankan cara-cara kekerasan," ujar Dimas dalam keterangannya, Kamis (5/10/2023).

Baca juga: Tahanan di Polresta Banyumas Tewas, KontraS Kritik Cara Polisi untuk Mendapat Pengakuan Tersangka

Dimas pun membeberkan beberapa kasus kekerasan yang dilakukan oleh anggota TNI seperti kasus di Rempang hingga konflik bersenjata di Papua.

Situasi di Rempang misalnya, lanjut Dimas, tidak seharusnya proyek yang bertujuan untuk menyejahterakan rakyat justru menjadi ajang untuk menunjukkan arogansi kekuatan dan memamerkan kekerasan.

"Dan cukup disesali ketika TNI juga terlibat di dalamnya," ungkapnya.

Kemudian kekerasan dan konflik bersenjata di Tanah Papua juga menjadi sorotan dalam Catatan Hari TNI tahun ini.

Ada 10 peristiwa kekerasan terhadap warga sipil yang melibatkan aparat TNI.

Pada pemantauan KontraS, satu peristiwa kekerasan dapat terdiri dari beberapa tindakan berbeda, sehingga secara total terdapat 13 tindak kekerasan kepada warga sipil di Papua yang melibatkan warga sipil.

13 tindak kekerasan tersebut terdiri dari 4 tindak penganiayaan dan penyiksaan, 4 penangkapan sewenang-wenang, 3 penembakan, dan 2 tindakan intimidasi. Penelusuran kami menunjukkan setidaknya 11 orang luka-luka dan 8 orang tewas akibat kekerasan yang terjadi.

Dari catatan ini, KontraS pun akan memuat rekomendasi kepada TNI yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi institusi TNI guna perbaikan institusi.

"Kami berharap bahwa Catatan ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi bagi TNI untuk mewujudkan institusi pertahanan negara yang sejalan dengan prinsip-prinsip HAM dan demokrasi serta memantik kesadaran publik akan isu reformasi sektor keamanan," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas