Tak Hanya Minta Maaf & Pamitan saat Temui Jokowi, SYL juga Sampaikan Kinerjanya Selama Jabat Mentan
SYL juga menyampaikan permohonan maafnya karena tidak bisa menyelesaikan tugas sampai akhir masa jabatan.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo akhirnya bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Minggu (8/10/2023) malam.
Pertemuan SYL dengan Presiden Jokowi dilakukan secara tertutup dan berlangsung hampir satu jam.
Pantauan Tribun, SYL datang pada pukul 18.33 WIB, tampak keluar pada pukul 19.34 WIB.
Dalam pertemuan tersebut, SYL menyampaikan terima kasih kepada Jokowi yang telah memberikan kepercayaan untuknya sebagai Menteri Pertanian sejak 23 Oktober 2019 lalu.
Baca juga: Polda Metro Jaya Gali Keterangan Kapolrestabes Semarang Soal Kasus Dugaan Pemerasan Eks Mentan SYL
"Saya anggap itu kepercayaan dan tugas yang harus saya jalankan sebaik-baiknya untuk mengurus pertanian di Republik ini agar lebih bermanfaat bagi Rakyat Indonesia," kata SYL dikutip dari rilisnya.
Disamping itu SYL juga menyampaikan permohonan maafnya karena tidak bisa menyelesaikan tugas sampai akhir masa jabatan.
Diketahui SYL telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Pertanian pasca diterpa kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.
Presiden Jokowi telah menerima surat pengunduran diri Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Surat tersebut ia terima dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno pada Kamis (5/10/2023) malam.
Selain menyampaikan permintaan maaf sekaligus berpamitan kepada Jokowi, SYL juga menyampaikan kinerja yang telah dia lakukan selama menjabat sebagai Menteri Pertanian.
Mengutip rilis yang diterima Tribunnews dari Syahrul Yasin Limpo, saat pertemuan dengan Jokowi, SYL turut menyampaikan sejumlah kinerja yang telah dilakukannya sebagai Menteri Pertanian sejak 2019 - 2023
Baca juga: Sosok Kombes Irwan Anwar yang Diperiksa Dugaan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo, Seangkatan Ferdy Sambo
Berikut kinerja SYL yang dilaporkannya kepada Jokowi:
SYL mengatakan selama menjadi Menteri Pertanian RI, terdapat sejumlah data data perbaikan yang cukup mendasar di bidang pertanian, di antaranya:
- Di tengah kondisi yang sulit saat diterpa pandemi, pertumbuhan PDB menurut lapangan usaha sebagian besar negatif, hanya 3 sektor yang positif, yaitu: Pertanian (16,24 persen), Infokom (3,44 persen), dan Pengadaan Air (1,28 persen), sedangkan sisanya negatif (slide nomor 2);
- Nilai ekspor pertanian meningkat tajam dari 2019 sampai dengan 2022, yaitu dari Rp390,16 menjadi Rp 658,18 T;
Serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor Pertanian dalam rentang 2020-2023 adalah:
- Sampai dengan akhir Desember 2020 mencapai 1,9 juta debitur dengan realisasi kredit Rp 55,30 Triliun;
- Sampai dengan akhir Desember 2021 mencapai 1,9 juta debitur dengan realisasi kredit Rp 85,62 Triliun;
- Sampai dengan akhir Desember 2022 mencapai 1,9 juta debitur dengan realisasi kredit Rp 113,43 Triliun;
- Produksi beras nasional pada tahun 2021 dan 2022 naik 0,18 juta ton, mencapai 31,54 juta ton pada tahun 2022;
- Demikian juga dengan produksi sejumah komoditas pangan pokok 2019-2022, seperti: jagung, cabai, bawang merah, daging ayam ras, telur, dll.
Baca juga: Temui Presiden Jokowi, Kendaraan yang Ditumpangi Syahrul Yasin Limpo Tiba di Istana
"Saya tidak ingin mengklaim semua kinerja tersebut hanya kinerja saya. Tidak, sama sekali. Seluruh kinerja tersebut harus dilihat dari dua aspek," kata SYL.
Pertama kata SYL, itu adalah komitmen Presiden Jokowi terhadap pertanian di Indonesia.
"Kedua, itu adalah kerja keras seluruh pejabat dan pegawai di Kementerian Pertanian RI. Saya hanya memfasilitasi dan memimpin para pejabat dan pegawai tersebut bekerja sebaik-baiknya," kata dia.
"Sedangkan, jika ada kesalahan selama menjadi menteri, hal itu adalah tanggung-jawab saya yang menjalankan jabatan ini," ujarnya.
SYL Gunakan Mobil Berbeda
Diketahui saat menemui Jokowi di Istana Negara, SYL menggunakan mobil yang berbeda.
Dia menggunakan mobil berjenis MVP hitam dengan Nopol B 8055 ADT saat tiba di Istana.
Namun SYL keluar dengan menggunakan mobil dengan nopol yang berbeda.
Ia keluar melalui pintu Sekretariat Negara Jalan Majapahit, Jakarta Pusat.
Sebelumnya dalam pertemuan, SYL yang mengenakan batik lengan panjang tampak seksama mendengarkan apa yang disampaikan Jokowi. Begitu pun sebaliknya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Syahrul Yasin Limpo Tiba di Istana Temui Jokowi
Pertemuan berlangsung tertutup dan awak media hanya diperbolehkan mengambil gambar di awal pertemuan.
Jokowi dan Pratikno kompak mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih.
Saat di ruangan, Syahrul Yasin Limpo tampak duduk di sebelah kanan Jokowi.
Sementara, Pratikno terlihat duduk di samping kiri Jokowi.
Presiden sendiri telah menerima surat pengunduran diri Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Surat tersebut ia terima dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Kamis malam 5 Oktober 2023.
"Ya tadi malem sudah diberikan kepada saya dari Mensesneg tentang surat pengunduran diri pak Menteri Pertanian. Sudah saya terima," kata Jokowi di Presidensial Lounge Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Jumat siang, (6/10/2023).
Pengunduran diri SYL kata Jokowi ia terima. Ia telah meneken Keputusan Presiden (Keppres) mengenai pemberhentian SYL sebagai Menteri Pertanian.
Presiden kemudian menujuk Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi sebagai Plt Mentan.
Ditunjuknya Arief sebagai Plt, kata Jokowi untuk memudahkan koordinasi. Karena selama ini Badan Pangan Nasional merupakan mitra kerja Kementan, Kemendag dan Bulog.
Bersikap Kooperatif
Sementara itu terkait proses hukum yang sedang berjalan, SYL menyampaikan bahwa dia akan menghadapinya secara koperatif.
"Hukum memberikan hak pada kita yang dituduh melakukan sesuatu untuk membuat pembelaan yang sebaik-baiknya. Hal tersebut akan saya lakukan yang tentu saja dengan penghormatan terhadap hukum yang berlaku," kata SYL.
Diketahui, KPK tengah mengusut tiga cluster kasus dugaan korupsi di Kementan.
Penyidikan kasus korupsi tiga klaster ini menyeret nama Mentan Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka.
Korupsi tiga klaster yang diduga dilakukan SYL, yakni pemerasan dalam jabatan, penerimaan gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
KPK menggunakam Pasal 12 huruf e UU Tipikor dalam menjerat Syahrul Yasin Limpo terkait pemerasan dalam jabatan.
Namun, di tengah bergulirnya kasus ini, Ketua KPK Firli Bahuri justru diterpa isu pemerasan kepada Syahrul Yasin Limpo.
Dugaan itu diketahui saat muncul surat pemanggilan terhadap sopir Syahrul Yasin Limpo oleh Kepolisian di Polda Metro Jaya.
Dalam surat itu, sopir Syahrul Yasin Limpo bernama Heri diminta menemui penyidik pada Senin 28 Agustus 2023 pukul 09.30 WIB di ruang pemeriksaan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Adapun maksud panggilan untuk memberikan klarifikasi terkait dengan kasus yang sedang ditangani oleh Subdit V Tipidkor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.