Aksi Bela Palestina Sempat Memanas Karena Tak Diizinkan Masuk Kantor Kedubes AS untuk Audiensi
Massa Aksi Bela Palestina meminta masuk ke dalam Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa Aksi Bela Palestina meminta masuk ke dalam Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat.
Hal ini terkait aksi unjuk rasa yang digelar FPI, GNPF Ulama, dan PA 212 untuk mendukung kemerdekaan Palestina atas Israel.
Pantauan Tribunnews.com di lokasi, usai melakukan salat ashar berjemaah di sisi Jalan Medan Merdeka Selatan, massa aksi mendesak masuk ke dalam Kantor Kedubes Amerika Serikat untuk melakukan audiensi.
Namun, pihak kepolisian yang berjaga menghentikan upaya mereka untuk masuk dan bertemu perwakilan Kedubes Amerika.
Kondisi sempat memanas karena demonstran tak diizinkan masuk.
Tapi perwakilan massa aksi tampak melakukan negosiasi dengan aparat kepolisian.
Baca juga: Putin Akhirnya Buka Suara soal Konflik Israel-Palestina, Salahkan Politik Luar Negeri Amerika
Untuk diketahui, barikade dan kawat berduri terlihat dipasang di sepanjang bagian depan Kantor Kedubes Amerika Serikat.
Koordinator Lapangan Aksi Bela Palestina, Buya Husein, menyampaikan tiga tuntutan utama yang ingin disampaikan pihaknya kepada Kedutaan Besar Amerika Serikat.
"Tuntutan utamanya, pertama, Palestina merdeka dan berdaulat diatas negerinya sendiri," kata Buya Husein, di Jakarta, Rabu (11/10/2023).
"Kedua, menuntut pemerintah Indonesia untuk mendukung perjuangan rakyat Pelestina untuk merdeka, karena ini sesuai dengan pembukaan UUD 1945, di mana dijelaskan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, marena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," sambungnya.
Baca juga: Ada Aksi Bela Palestina, Lalu Lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan Menuju MH Thamrin Padat Merayap
"Ketiga, Hamas yang telah mempertahankan negerinya bukan teroris. Justru Israel lah yang teroris karena telah menteror dan membantai rakyat Palestina bersama Amerika dan sekutu-sekutunya," tutur Buya Husein.
Lebih lanjut, ia berharap pihaknya bisa bertemu perwakilan dari Kedubes Amerika Serikat.
"Insyaa Allah ada, karena sebelumnya sudah kirim surat permohonan audiensi," ucapnya.