Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

6,1 Persen Penduduk Indonesia usia 15 Tahun ke Atas Alami Gangguan Kesehatan Mental

Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan dalam mengendalikan perilaku dan emosi yang mengakibatkan kesakitan dan kematian.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in 6,1 Persen Penduduk Indonesia usia 15 Tahun ke Atas Alami Gangguan Kesehatan Mental
freepik
Hari kesehatan mental sedunia atau World mental health day 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gangguan kesehatan mental atau depresi merupakan masalah kejiwaan yang rentan terjadi pada remaja. 

Data di Indonesia menunjukkan sebanyak 6,1 persen penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas mengalami gangguan kesehatan mental.

Dr. Khamelia Malik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dalam temu media luring Selasa (12/10) di Jakarta menyampaikan bahwa terdapat paradoks pada kesehatan remaja. 

Di sisi lain secara fisik masa remaja merupakan periode paling sehat sepanjang hidup dari segi kekuatan, kecepatan, kemampuan penalaran.

Baca juga: Tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023, Lengkap dengan Sejarahnya

Lebih tahan terhadap kondisi dingin, panas, kelaparan, dehidrasi dan berbagai jenis cedera.

“Justru angka kesakitan dan kematian meningkat hingga 200 persen di masa remaja akhir ini," kata dr. Khamelia, Jumat (13/11/2023). 

BERITA REKOMENDASI

Menurutnya, hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan dalam mengendalikan perilaku dan emosi yang mengakibatkan kesakitan dan kematian, lanjutnya.

Menurutnya yang membuat remaja sulit dipahami adalah ada area otak yang mengalami maturasi lebih cepat dibanding area lainnya. 

Otak remaja berkembang dalam keadaan konstan.

Berarti,nremaja lebih cenderung melakukan perilaku berisiko dan implusif, kurang mempertimbangkan konsekuensi dibanding orang dewasa.

Inilah sebabnya penting bagi orang tua untuk membimbing dan menjadi panutan para remaja dalam membangun kecerdasan emosi dan mengambil pilihan yang lebih sehat.


Orang tua ataupun guru perlu membantu remaja untuk mengevaluasi risiko dan mengantisipasi konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil remaja. 

Selain itu juga mengembangkan strategi untuk mengalihkan perhatian dan energi ke aktivitas yang lebih sehat agar kesehatan mental juga terjaga.

Senada, anggota perhimpunan psikolog Indonesia Nimaz Dewantary mengatakan bahwa edukasi diri sendiri mengenai apa yang tengah dialami anggota keluarga itu akan sangat membantu kestabilan emosi.

Upaya lain yang dapat dilakukan dengan membantu mendapatkan bantuan professional ke psikolog.

Memberi dukungan dalam menjalani terapi, menghilangkan stigma.

Serta meluangkan waktu untuk diri sendiri akan sangat membantu dalam menangani masalah kesehatan mental.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas