KSAD Baru Jenderal Agus Subiyanto Dapat Perintah Jokowi Jaga Situasi Pemilu Tetap Kondusif
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik Agus Subiyanto sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik Agus Subiyanto sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Dalam pelantikan tersebut Agus Subiyanto juga telah resmi naik pangkat menjadi Jenderal bintang empat.
Usia pelantikan Agus mengatakan bahwa Presiden Jokowi memberikan arahan kepadanya terkait dengan Pemilu.
Di antaranya yakni berkolaborasi dengan Polri untuk menjaga situasi tetap kondusif di tahun politik.
"Bapak presiden dalam rangka tahun Pemilu ini agar Angkatan Darat berkolaborasi dengan Polri dan semua elemen masyarakat lainnya untuk membuat situasi yang kondusif di semua wilayah yang ada di Indonesia," kata Jenderal Agus usai pelantikan.
Baca juga: Jenderal Agus Subiyanto Jabat KSAD, DPR Ingatkan Prajurit TNI Tak Boleh Terlibat Politik Praktis
Agus yakin dengan kerja sama yang dijalin antara lembaga serta elemen masyarakat maka situasi di Indonesia tetap kondusif di tahun Pemilu.
"Tentunya kalau kita bekerja bersama-sama insyaallah akan membuahkan hasil yang maksimal," katanya.
Menindaklanjuti arahan tersebut, Agus mengatakan personel TNI bersama Polri akan menjaga 802 ribu TPS yang ada di Indonesia.
Sehingga, harapannya Pemilu dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Baca juga: Jokowi Akan Lantik Tiga Pejabat Negara Pagi Ini Mulai dari KSAD Hingga Menteri Pertanian
"Jadi kita tidak bekerja sendiri, tentunya dengan Polri dan seluruh elemen masyarakat ini harus bersama-sama untuk menciptakan situasi yang kondusif di wilayah Indonesia," katanya.
Dalam mengamankan Pemilu kata Agus para Pangdam nantinya akan memaparkan rencana kontijensi serta potensi kerawan pesta demokrasi tersebut kepadanya. Setiap Kodam kata dia sudah memiliki rencana kontijensi Pemilu masing masing.
Rencana kontijensi tersebut berbeda antara satu Kodam dengan Kodam lainnya.
"Mungkin kalau di Jakarta mungkin konflik sosial karena banyak demo, di Jawa Barat mungkin kontijensinya bencana alam karena deket dengan gunung berapi," katanya.