Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Santri Diplomacy Academy: Santri Diharapkan Jadi Penerus Perjuangan Bangsa, Negara, dan Agama

Menurutnya hari santri memiliki akar sejarah yang kaya dan bermula pada tanggal 22 Oktober 1945.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Santri Diplomacy Academy: Santri Diharapkan Jadi Penerus Perjuangan Bangsa, Negara, dan Agama
ist
Santri Diplomacy Academy menggelar acara peringatan hari santri bertema "Diplomasi Santri dalam Rangka Hari Santri Nasional," selama dua hari di Pesantren Modern Daarul Ulum Lido, Bogor, Jawa Barat. 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR -  Santri Diplomacy Academy menggelar acara peringatan hari santri bertema "Diplomasi Santri dalam Rangka Hari Santri Nasional," selama dua hari di Pesantren Modern Daarul Ulum Lido, Bogor, Jawa Barat.

Hari Senin, 23 Oktober 2023 lalu, akan selamanya dikenang sebagai momen bersejarah.

Pada upacara pembukaan, berbagai tokoh terkemuka turut memberikan pidato sambutan.

Baca juga: Silaturahmi ke Berbagai Ponpes, Kedekatan Anies dan Para Santri Terbangun Secara Alamiah

Pada hari itu, Santri Diplomacy Academy telah merampungkan perjalanan luar biasa mereka dalam sebuah acara penutupan yang dihadiri oleh lebih dari 2.100 santri serta sejumlah tokoh penting dari dunia pendidikan dan diplomasi.

Dalam sambutannya, Khadimul Mahad Daarul Uluum Lido KH Yazid Dimyati mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada OIC Youth Indonesia serta seluruh pihak yang terlibat dalam proses berjalannya acara Santri Diplomacy Academy.

"Mereka tidak hanya hadir secara fisik di pesantren, melainkan juga telah memberikan kontribusi jariyah yang sangat berharga kepada Pesantren Modern Daarul Ulum Lido," katanya dikutip pada Jumat (27/10/2023).

Baca juga: Hadiri Gebyar Hari Santri, Anies: Negara Harus Memberikan yang Lebih Besar untuk Santri & Pesantren

Masih dalam sambutanya, Kiai Yaazid juga menjelaskan sejarah singkat hari santri nasional.

Berita Rekomendasi

Menurutnya hari santri memiliki akar sejarah yang kaya dan bermula pada tanggal 22 Oktober 1945.

Pada tanggal tersebut, KH. Hasyim Asy'ari, seorang tokoh Islam yang merupakan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, mengeluarkan sebuah maklumat yang menyerukan dukungan dan keterlibatan para santri dalam perjuangan kemerdekaan.

"Pada saat itu, banyak santri aktif terlibat dalam perjuangan melawan penjajah. Mereka berjuang untuk kemerdekaan dan keadilan di tanah air, serta mengorbankan banyak hal dalam perjalanan tersebut," katanya.

Pasca momen bersejarah ini, dia berharap agar para santri bisa melihat masa depan dengan lebih luas. Beliau mengingatkan mereka untuk tidak pernah menyerah.

"Karena esensi sejati seorang santri bukanlah hanya tentang menjadi kyai, mengaji, atau belajar, melainkan tentang menjadi penerus perjuangan para pahlawan yang telah berjuang dengan gigih demi kejayaan negara, bangsa, dan agama," tegasnya.

Ia menambahkan acara penutupan Santri Diplomacy Academy tidak hanya berarti berakhirnya suatu fase, melainkan dimulainya babak baru dalam perjalanan panjang para santri untuk membawa perubahan positif kepada masyarakat, bangsa, dan dunia.

Semua yang telah dipelajari, tambahnya, akan menjadi bekal berharga dalam upaya mereka untuk menjadi duta-duta perdamaian, diplomasi, dan kebaikan.

"Kami berharap bahwa acara penutupan ini akan menjadi titik awal yang menginspirasi para santri untuk terus berkarya, berinovasi, dan berkontribusi dalam menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik.

Dengan semangat juang yang berkobar, mereka akan menjadi pilar-pilar perubahan yang membawa kebaikan bagi masa depan yang lebih cerah," pungkasnya.

Baca juga: Peringati Hari Santri, Lazisnu PBNU Distribusikan Air Bersih ke Ponpes Terdampak Kekeringan di Jatim

Acara penutupan yang berlangsung meriah ini diramaikan oleh kehadiran para guru Pesantren Modern Daarul Ulum Lido, Elsi Meidya Fitri selaku  Ketua VI Departemen  Seni Budaya dan Olahraga PP IPPNU, Sururoh Uthman selaku Direktur Santri Diplomacy Academy, Astrid Nadya Rizqita selaku Presiden OIC Youth Indonesia,

Astrid dalam sambutannya  sangat mengapresiasi pimpinan Pesantren Modern Darul Ulum Lido atas kerjasamanya dan penerimaannya sehingga rangkaian acara mulai dari yang hybrid lectures dari berbagai narasumber dari dalam dan luar negeri.

Termasuk perwakilan KJRI New York, Perwakilan Tetap RI untuk OKI di Jeddah, Konjen RI di Jeddah, serta Staf Ahli Menteri Sains dan Pendidikan Azerbaijan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas