Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi ke Pj Wali Kota hingga Gubernur: Dunia Tak Baik-baik Saja, Tidak Jelas

Jokowi menegaskan bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja dan semakin tak jelas. Hal ini ditekankan kepada Pj Wali Kota hingga Gubernur.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Jokowi ke Pj Wali Kota hingga Gubernur: Dunia Tak Baik-baik Saja, Tidak Jelas
youTube Kompas TV
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan arah kepada 197 Pj Walikota hingga Gubernur di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (30/10/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang Pj wali kota hingga gubernur ke Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (30/10/2023) dalam rangka memberikan arahan terkait isu global saat ini.

Dalam pidatonya, Jokowi menegaskan dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja.

"Dunia sekarang ini tidak sedang baik-baik saja. Saya sering mengatakan dunia semakin tidak jelas," katanya dikutip dari YouTube Kompas TV.

Jokowi mengungkapkan adanya ketidakpastian dalam ekonomi global dan sulit untuk diprediksi arahnya.

Dia mencontohkan ketika Amerika Serikat (AS) menaikan suku bunga dan berdampak secara global.

"Kenaikan suku bungan di Amerika (AS) misalnya, kelihatan yang menaikan Amerika tetapi semua negara berkembang kena semuanya karena terjadi capital outflow karena dollar ditarik kembali ke Amerika," tuturnya.

Baca juga: Jokowi Panggil 3 Capres ke Istana: Anies Dipastikan Hadir, Ganjar dan Prabowo Belum Konfirmasi

Kemudian, Jokowi juga menekankan terkait dampak dari perubahan iklim yang menurutnya dulu disepelekan oleh negara-negara di dunia.

Berita Rekomendasi

Bahkan, sambungnya, dampak perubahan iklim juga sudah dirasakan di beberapa wilayah di Indonesia.

Selain itu, Jokowi juga mengatakan perubahan iklim turut berdampak di sektor pangan khususnya produksi beras.

"Dulu perubahan iklim 'ah apa, barangnya nggak kelihatan'. Sekarang kelihatan, kekeringan di tujuh provinsi dan beberapa negara dan akhirnya menurunkan produksi beras kita," katanya.

"Kita mau tutup dari impor, sekarang tidak semudah dulu mencari beras impor. 22 negara sudah stop dan mengurangi ekspornya karena mereka juga ingin menyelamatkan rakyatnya," sambung Jokowi.

Selanjutnya, Jokowi juga mengungkapkan terkait dampak dari dua perang besar yang terjadi saat ini yaitu antara Ukraina-Rusia dan Hamas-Israel.

Perang tersebut, kata Jokowi, turut berdampak terhadap Indonesia.

Dia pun mengungkapkan ketika bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodmyr Zelensky dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, keduanya sudah memutuskan untuk menyetop ekspor dengan berat total 207 juta ton gandum.

"Artinya dua negara saja 207 juta ton pangan berhenti di sana. Akhirnya apa? harga gandum naik dan akhirnya banyak negara tidak bisa menjangkau harganya, kelaparan dan kurang makan termasuk di Eropa, hati-hati," kata Jokowi.

Baca juga: Presiden Jokowi Akan Undang Para Capres Makan Siang di Istana

Sementara terkait perang Hamas-Israel, Jokowi menyoroti dampak perang yang bakal meluas ke negara lain di Timur Tengah yaitu kenaikan harga minyak dunia.

"Tapi alhamdulillah kenaikan Bren tidak terlalu tinggi karena eskalasinya tidak terlalu luas," ujarnya.

Namun, Jokowi mewanti-wanti jika adanya kenaikan harga BBM sewaktu-waktu ketika harga minyak dunia mengalami kenaikan buntut dari perang Hamas-Israel tersebut.

Dia mengatakan hal tersebut turut akan berdampak dengan kenaikan harga barang dan jasa.

"Inflasi akan naik. Inflasi naik berarti harga barang dan juga jasa pasti akan naik, larinya ke situ," tuturnya.

Di dalam negeri, Jokowi menyoroti tujuh provinsi yang terdampak dari El Nino.

Jokowi menekankan kepada seluruh Pj Wali Kota dan Gubernur yang hadir agar memahami situasi global saat ini.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas