Pimpinan MPR Tekankan Pentingnya Nilai Toleransi di Tengah Tantangan yang Dihadapi Indonesia
Toleransi penting untuk terus ditumbuhkan dan ditanamkan pada setiap anak bangsa di tengah tantangan yang dihadapi kebhinekaan Indonesia.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
Inayah menilai sikap empati, kebaikan dan saling menghormati yang berupaya dibangun di negeri ini tidak sejalan beriringan dengan jargon kebhinekaan dan NKRI harga mati yang sering didengungkan.
Pada kesempatan itu Anggota Komisi III DPR RI, Eva Yuliana berpendapat bahwa nilai-nilai toleransi tidak bisa diharapkan tertanam dengan sendirinya pada masyarakat, harus ada keterlibatan pemerintah dalam mewujudkan kehidupan bangsa yang harmoni.
Eva menegaskan bahwa kepolisian yang merupakan bagian dari pemerintah harus tegak lurus pada aturan perundangan yang berlaku dalam menjaga dan menumbuhkan toleransi di negeri ini
Wartawan senior Saur Hutabarat berpendapat toleransi tidak dapat terwujud dengan sendirinya. Kalau terjadi ketimpangan di masyarakat yang muncul malah intoleransi.
Menurut Saur, apa pun perbedaan yang ada saat ini mari dipandang sebagai anugerah. Perbedaan agama, suku dam bahasa itu adalah anugerah.
"Yang bukan anugerah itu adalah disparitas di sektor sosial, ekonomi, pendidikan dan disparitas kekayaan," ujarnya.
Karena, Saur berpendapat, bahwa mewujudkan keadilan adalah kebutuhan yang pokok untuk memelihara atau menegakkan toleransi.
Pada kesempatan itu Saur menyatakan lebih tepat memakai kata menghormati daripada toleransi.
"Karena, to tolerate mengandung makna menerima meski ada yang tidak disukai. Sedangkan kata menghormati bermakna menerima dengan segala ketulusan," pungkasnya.