Tindak Lanjuti Arahan Presiden, Kementerian LHK Siap Ciptakan Kawasan IKN sebagai Forest City
Jokowi menjelaskan bahwa pemerintah tengah berupaya membangun kawasan IKN sebagai forest city dan Kalimantan yang hijau secara luas.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
Bangunan pendukung lainnya seperti kantor, musala dan perumahan karyawan, sudah sekesai dan perapihan dengan taman, pintu gerbang, dan sebagainya sedang terus dilakukan menjelang peresmiannya.
Saat ini di dalam Persemaian Mentawir telah terdapat sekitar 3,98 juta bibit dari rencana 15-16 juta kapasitasnya.
Bibit yang telah ada antara lain tanaman kayu seperti belangeran, ulin, meranti, balsa, gaharu, nyatoh, nyamplung, tengkawang, jabon dan sebagainya.
Kemudian terdapat juga tanaman hasil hutan bukan kayu seperti aren, cempedak, duren, jengkol, petai, mangga, manggis, alpukat, sirsak dan lain-lain, serta tanaman estetika seperti tanjung, flamboyan, tabebuya, dan pucuk merah.
"Persemaian Mentawir ini punya arti sangat penting dan dikontrol langsung oleh Bapak Presiden, sebagai penanda bahwa membangun IKN dilaksanakan dengan orientasi hijau. Oleh Bapak Presiden telah ditegaskan sejak awal 2021 persiapan, dan mulai konstruksi persemaian di 2022 hingga sekarang kegiatan konstruksi di IKN," ucap Menteri Siti.
Menteri Siti menyinggung perubahan iklim yang nyata dan ancamannya telah dirasakan seperti udara panas, bahkan di beberapa negara kebakaran hebat dan juga di belahan negara lain banjir yang dahsyat.
Perubahan iklim itu terjadi terutama karena emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang sering diukur dengan CO2.
"CO2 secara alamiah menjadi bagian dari proses fotosintesis oleh pohon atau tanaman yang diserap dari udara dan berfotosintesis menjadi cadangan energi dan makanan untuk tanaman menjadi bertumbuh. Jadi ada hubungan antara tanaman dan penyerapan CO2 atau emisi karbon," terang Menteri Siti.
Arahan Presiden (Jokowi) untuk melakukan rehabilitasi hutan dan lahan secara besar- besaran, menurut Menteri Siti harus dinilai dari kerja yang nyata yaitu pembibitan.
Adapun saat ini Indonesia telah memiliki pusat-pusat pembibitan dalam skala besar seperti di Rumpin, Jawa Barat dan di persemaian di Bali untuk mangrove; juga di Danau Toba Sumut, Labuan Bajo NTT dan Likupang, Sulut.
Persemaian Rumpin telah diresmikan tanggal 10 Juni 2022 yang dibangun dengan kerjasama antara KLHK, PUPR dan APRIL Grup. Pesemaian Rumpin memiliki kapasitas produksi bibit 6-8 juta pertahun. Sampai saat ini, sejak peresmiannya pada Juni tahun lalu, telah diproduksi sebanyak 13,4 juta bibit.
"Pembangunan persemaian skala besar di daerah lainnya, segera dilaksanakan di. Kalsel dan Sumatera Selatan, kerjasama Kemitraan dengan Adaro dan APP Sinar Mas. Perintah Presiden secara bertahap untuk harus dibangun pada setidaknya 34 provinsi," ujarnya.
"Terdapat pula arahan Bapak Presiden untuk menghijaukan lokasi-lokasi yang masih belum ditanami, penataan lanskap hutan, dan lainnya. Arahan tersebut akan langsung dikerjakan dan dirapihkan," tandasnya.