Pengetahuan tentang Manfaat Kelapa Sawit Dapat Dimulai Sejak Jenjang Sekolah Dasar
Dirjen Guru Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Nunuk Suryani mengatakan pengetahuan soal sawit dapat ditanamkan ke satuan pendidikan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Guru Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Nunuk Suryani mengatakan pengetahuan soal sawit dapat ditanamkan ke satuan pendidikan.
Menurut Nunuk, penanaman pengetahuan itu dapat dimulai sejak jenjang sekolah dasar.
Baca juga: Hadapi Era Teknologi, Kemendikbudristek Pastikan Guru Dapat Sarana Pengembangan Pembelajaran
"Jadi kalau menurut saya, sangat bagus kalau kita mulai dari pendidikan dasar. Kita bisa mulai dari sana untuk membangkitkan pengetahuan manfaat sawit di pendidikan," kata Nunuk secara daring dalam FGD Yayasan Pusat Pentaheliks Ilmuan Pertanian Indonesia.
Penanaman pengetahuan itu bisa dilakukan lewat Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Melalui P5 para siswa bisa diajak untuk mendeteksi masalah yang ada di sekitarnya dan mencari solusi atas permasalahan tersebut.
"Misalnya bagaimana untuk merawat lingkungan. Dengan begitu kita bisa menambahkan materi ini lebih dalam dalam satu tema. Ini memberikan pemahaman potensi sawit di Indonesia," terang Nunuk.
Sementara itu Yayasan Pusat Pentaheliks Ilmuan Pertanian Indonesia melakukan kolaborasi dengan ratusan perguruan tinggi di Indonesia.
Kolaborasi ini melalui Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta-Ilmu Pertanian Indonesia (APTS-IPI).
Pada kolaborasi dengan perguruan tinggi ini ditujukan untuk memberikan pemahaman manfaat dari sawit. Khususnya pengelolaannya menjadi minyak kelapa sawit.
Baca juga: Dorong Pemajuan Kebudayaan, Kemendikbudristek-Bappenas Akad Ijab Kabul Budaya
"Yang lucu-lucu tapi mendidik begitu ya. Kita membuat kampanye mellalui kompetisi terkait apa saja yang ditemukan dari sawit sehari-hari. Kita juga membuat modul kita sisipkan ke pendidikan formal dan non formal melalui kerja sama dengan Kemendikbudristek dan Kemenag," tutur Paris.
Tak cuma kolaborasi dengan perguruan tinggi, Ketua Yayasan Pusat Pentaheliks Ilmuan Pertanian Indonesia, Paristiyanti Nurwadani mengatakan siswa di jenjang SD dan PAUD juga akan disasar untuk sosialisasi manfaat sawit.
Konsepnya bisa dengan membuat kompetisi video manfaat sawit dalam kehidupan sehari-hari.