Survei Institut Hijau Indonesia: Lingkungan Hidup Menjadi Perhatian Utama Kelompok Muda Saat Ini
Tercatat sebanyak 33,2 persen anak muda menilai lingkungan hidup masih menjadi perhatian utama.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan survei Institut Hijau Indonesia, lingkungan hidup menjadi isu utama yang menjadi perhatian kelompok muda saat ini.
Tercatat sebanyak 33,2 persen anak muda menilai lingkungan hidup masih menjadi perhatian utama.
Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup DKI Klaim Sektor Transportasi Sumber Utama Polusi Udara di Jakarta
Dalam paparan survei yang diadakan oleh Simposium Pemuda Indonesia, Sabtu (4/11/2023), dijelaskan ihwal kaum muda menilai sampah masih berkontribusi sebesar 15 persen terhadap pemanasan global.
"Dan persoalan utama dalam pengelolaan sampah ini adalah belum terbangunnya sistem pengelolaan yang terintegrasi dan meningkatkan partisipasi masyarakat secara maksimal," sebagaimana dikutip dalam rilis survei.
Selain itu, upaya pengembangan waste to energy (WTE) juga menjadi sorotan mengapa lingkungan hidup masih jadi isu utama yang dilirik kelompok muda.
Hal itu terjadi sebab teknologi yang ditawarkan belum sepenuhnya aman.
Kemudian, penggunaan plastik sekali pakai juga masih dirasa sangat tinggi dalam dampaknya terhadap lingkungan dan dinilai belum ada kolaborasi yang kuat di tingkat global untuk menekan produksi sampah dan larangan ekspor sampah.
Dalam survei itu ada 9 isu utama yang menjadi perhatian.
Menyusul ihwal lingkungan hidup isu sosial berada di urutan kedua (21,7 persen), isu pangan air dan energi (11,1 persen), isu teknologi (8 persen), serta pengelolaan sumber daya alam (6,7 persen).
Baca juga: Bersinergi dengan IPB, KLHK Inisiasi Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Berkelanjutan
Disusul isu ekonomi (6,7 persen), isu hukum dan HAM (5,1 persen), isu tata kelola pemerintahan (4,0) persen), dan isu politik (3,2 persen).
Sebagai informasi, survei ini dilakukan oleh Institut Hijau Indonesia dalam periode Juni hingga Oktober 2023 dengan melibatkan 5.325 masyarakat berusia 16 hingga 35 tahun di 35 provinsi di Indonesia.
Metode survei dilakukan dengan ragam cara seperti focus group discussion di beberapa kampus serta komunitas, polling, hingga penulisan artikel.