Anies Pimpin Yel-yel Free Palestine! Occupation No More! di Aksi Bela Palestina
Anies Baswedan turut hadir dalam Aksi Bela Palestina yang diselenggarakan organisasi lintas agama di kawasan Mona Minggu pagi, 5 November 2023.
Penulis: Yulis
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anies Baswedan turut hadir dalam Aksi Bela Palestina yang diselenggarakan organisasi lintas agama di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu pagi 5 November 2023.
Di dalam orasinya, Anies menegaskan bahwa okupansi atau penjajahan yang dilakukan suatu negara ke negara lainnya, seperti halnya oleh Israel terhadap Palestina, tidak boleh ada di dunia.
Anies mengajak jutaan peserta Aksi Bela Palestina untuk meneriakkan yel-yel dalam bahasa Inggris untuk mendukung dihapusnya penjajahan di muka bumi ini.
“Hei hei! Ho Ho! Occupation no More!”
“Hei hei! Ho Ho! Occupation no more!”
teriak Anies memimpin yel-yel yang kemudian diikuti para peserta Aksi Bela Palestina.
Dia juga mengajak peserta meneriakkan yel-yel untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
“Free, Free! Palestine!” teriak Anies berkali-kali.
Anies mengatakan melalui Aksi Bela Palestina ini, Indonesia mengirim pesan kepada dunia bahwa Indonesia tidak pernah diam untuk kemerdekaan Palestina.
“We will fight for independence of Palestine!” ujar Anies.
Anies juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada warga Palestina yang tengah digempur Israel.
“Jangan berdiam diri ketika saudara-saudara kita diinjak, saudara-saudara kita dilukai. Ketika anak-anak (di Palestina) layu sebelum waktunya,” ujarnya.
Dia juga mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan Kementerian Luar Negeri di tingkat global dalam mendukung Palestina.
“Kita bangga dengan Kemenlu, kita bangga dengan Ibu Retno (Menteri Luar Negeri) yang telah mewakili indonesia,” ujar Anies.
Ajak keluarga
Anies Baswedan mengajak serta keluarganya hadir di Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Monas, Minggu (5/11/2023).
Dia dan istri, Fery Farhati, tiba di kawasan Monas sekitar pukul 05.45 WIB bersama anak-anaknya, Ismail Hakim Baswedan, dan anak pertamanya Mutiara Annisa Baswedan bersama menantunya Ali Saleh Alhuraiby.
Kedatangan Anies disambut para peserta Aksi Bela Palestina.
Ketika pembawa acara (master of ceremony/MC) UstadzMuhammad Zaitun Rasmin menyebutkan Anies Baswedan hadir dalam Aksi Akbar Bela Palestina di Monas, hampir seluruh peserta aksi langsung bertepuk tangan meriah sambil serentak menyebut nama Anies.
Beberapa tokoh hadir dalam aksi ini seperti Jusuf Kalla, Din Syamsuddin, dan tokoh-tokoh lainnya. Selain itu hadir juga Menko Kesra Muhadjir, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Agama Yaqut Cholis Qoumas. Ketua DPR RI Puan Maharani juga hadir, kemudian Presiden PKS Ahmad Syaikhu tampak hadir.
Pembawa acara awalnya hanya menyebut beberapa tokoh utama. Ketika disebut Jusuf Kalla, peserta aksi langsung bergemuruh dan bertepuk tangan.
Begitu juga ketika disebut Ahmad Syaikhu dan Prof. Din Syamsuddin, seluruh peserta aksi pun bertepuk tangan dengan meriah. Demikian juga dengan Menlu Retno yang disambut antusias peserta aksi.
Sebaliknya, ketika MC menyebut Menteri Agama Yaqut dan Ketua DPR Puan Maharani, peserta cenderung tidak merespons dengan antusias.
"Pak Anies hadir sebagai peserta aksi, bukan sebagai bakal calon presiden. Kami juga telah mengundang pimpinan-pimpinan partai politik," ujar Ustad Zaitun.
Anies terus mengajak masyarakat Indonesia agar berdoa untuk keselamatan dan kemerdekaan Palestina.
Bahkan, Anies langsung memberikan respons dan pernyataan 1 hari setelah terjadinya konflik antara Palestina dan Israel yang terjadi mulai 7 Oktober 2023.
Sehari kemudian, pada Minggu (8/10/2023) di Malang, Jawa Timur, Anies dengan tegas menyampaikan bahwa konflik yang kembali terjadi ini disebabkan akar masalah yang bersumber dari ketidakadilan, penindasan, dan pendudukan tanah Palestina oleh Israel.
Ketika para tokoh belum memberikan pernyataan tentang eskalasi konflik Palestina-Israel, Anies sudah mengimbau agar Indonesia dan masyarakatnya berpartisipasi aktif mewujudkan perdamaian dunia, khususnya di Palestina.
Saat itu, Anies menyatakan bahwa kedamaian bukan berarti tidak ada konflik, tetapi ditandai dengan hadirnya rasa keadilan yang harus dihadirkan di Palestina.
Berdasarkan data Otoritas kesehatan Gaza, setidaknya 9.061 orang, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, terbunuh sejak Israel memulai serangan pada awal Oktober 2023. Jumlah korban ini berpotensi terus bertambah jika konflik ini terus berlanjut.
Serangan Israel juga menghancurkan pengungsian, rumah sakit, gereja, serta memakan korban anak-anak dan perempuan.
"Palestina adalah urusan kemanusiaan. Palestina adalah masalah kita semua, bukan hanya urusan Kemenlu [Kementerian Luar Negeri] saja, yang sudah menjalankan peran diplomasi dengan baik," kata Anies.