Pos Lintas Batas Negara Entikong di Kalbar Akan jadi Percontohan Smart Border Post
Deputi Pengelolaan Batas Wilayah Negara sekaligus Plh Sekretaris BNPP, Robert Simbolon mengatakan pos lintas batas perlu dioptimalkan agar tak cuma
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) berencana menjadikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong di Kalimantan Barat sebagai pilot project penerapan konsep Smart Border Post.
Deputi Pengelolaan Batas Wilayah Negara sekaligus Plh Sekretaris BNPP, Robert Simbolon mengatakan pos lintas batas perlu dioptimalkan agar tak cuma sekadar sebagai tempat perlintasan orang.
Namun, juga dapat menjadi gerbang internasional perdagangan umum, khususnya kegiatan ekspor-impor.
"Keran ekspor hasil olahan komoditas pertanian dan perkebunan melalui PLBN mulai merambah beberapa negara tetangga. Tren positif ekspor ini harus terus didorong dengan konsep PLBN sebagai Smart Border Post," kata Robert dalam keterangannya, Senin (6/11/2023).
"Hal ini akan mempercepat pengembangan ekonomi bagi masyarakat sekitar PLBN maupun masyarakat pada daerah penyangga PLBN," lanjutnya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Asisten Deputi Pengelolaan Lintas Batas Negara, BNPP, Budi Setyono menjelaskan penerapan konsep Smart Border Post sesuai arahan Perpres Nomor 118 Tahun 2022.
Budi menerangka, pelayanan pelintas kendaraan juga penting diusahakan. Sebelum kendaraan penumpang atau barang masuk PLBN, perlu ada sistem clearance lebih awal.
Sedangkan pelayanan perlintasan orang, masih perlu mempertahankan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang saat ini diberlakukan.
"Penerapan sistem yang up to date seperti single windows yang telah diterapkan di pelabuhan-pelabuhan internasional untuk pelayanan ekspor impor bisa diadopsi di PLBN," ungkapnya.
Baca juga: Menhan Prabowo Sebut Indonesia-Malaysia Sedang Berunding Soal Kemungkinan Tambah Pos Perbatasan
Sebagai informasi, tren arus perdagangan ekspor pada beberapa PLBN alami kenaikan.
Pada nilai perdagangan ekspor melalui PLBN Aruk periode Januari-September Tahun 2023, tercatat sebesar Rp10,5 miliar. Komoditas ekspornya antara lain ubur-ubur asin, sayur-mayur seperti kacang panjang, buncis, pare, okra, terong, kelapa, petai dan jeruk.
Sementara PLBN Entikong membukukan nilai ekspor Rp34,7 miliar pada periode Januari-September Tahun 2023. Produk ekspornya didominasi produk pertanian seperti bawang dan buah-buahan.
Sedangkan PLBN Badau membukukan nilai ekspor Rp1 miliar pada periode Januari-September Tahun 2023. Produk ekspornya adalah buah-buahan, ikan dan berbagai produk pertanian lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.