Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo: Bangsa Kita Kurang Menghargai Pemimpin Sendiri

Prabowo memiliki alasan tersendiri mengatakan bangsa Indonesia memiliki sifat yang kurang terpuji

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Erik S
zoom-in Prabowo: Bangsa Kita Kurang Menghargai Pemimpin Sendiri
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto menyebut bangsa Indonesia memiliki sifat yang dinilai kurang terpuji. Hal itu disampaikan Prabowo saat memberikan sambutan salam acara Rakernas LDII. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto menyebut bangsa Indonesia memiliki sifat yang dinilai kurang terpuji. Hal itu disampaikan Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara Rakernas LDII.

"Bangsa kita, kita bangga dengan bangsa kita tapi kita harus koreksi diri. Bahwa bangsa kita ada sifat kurang terpuji," kata Prabowo di Pondok Pesantren Minhajurrasyidin, Jakarta Timur, Selasa (7/11/2023).

Prabowo memiliki alasan tersendiri mengatakan bangsa Indonesia memiliki sifat yang kurang terpuji. Setidaknya ada dua indikator yang mendukung hal tersebut.

Baca juga: Sindir Negara Barat, Prabowo: Ajarkan HAM, Tapi Kalau Anak-anak Dibom Bukan Pelanggaran HAM

"Satu, kadang-kadang memang kurang semangat. Kedua kurang menghargai rekan sendiri, kurang menghargai pemimpin sendiri, kurang menghargai bangsa sendiri. Yang dikagumi yang asing. Iya kan?" jelas Prabowo.

Prabowo mengaku dirinya bukanlah sosok yang anti terhadap asing. Menurutnya, Indonesia haruslah banyak belajar dari pihak manapun.

"Saya demi Allah tidak mengajarkan kita untuk antiasing, tidak. Kita harus belajar dari mana pun. Tapi ada sifat bangsa Indonesia yang sebenarnya kalau bahasa Belanda itu bunyinya minder. Artinya rendah diri. Kita kalau lihat ini kagum, lihat itu kagum," katanya.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Prabowo mengaku dirinya salah satu sosok yang kerap kagum dengan negara-negara di Eropa. Dia pun merasa berdosa terkait hal tersebut.

"Saya juga termasuk, saya dosa juga. Saya waktu muda, saya ke Eropa saya terkagum-kagum. Yang dikasih nasihat nenek moyang kita, ojo gumunan, ojo kagetan. Waktu aku muda, sekarang masih muda [pakai silat]. Saya waktu muda, saya berdosa, aku kagetan, aku gumunan, aku terlalu kagum," katanya.

"Waktu ke Eropa saya lihat waduh gedung-gedung bagus, istana-istana hebat, Versailes, Louvre, Amsterdam, Buckingham Palace, ini kagum. Lama-lama setelah belajar sejarah, eh kekayaannya itu dari kita semua," sambungnya.

Lebih lanjut, Prabowo menyebutkan banyak hal yang dibangun Eropa memakai kekayaan dari Indonesia.

Baca juga: Prabowo Puji Jokowi: Tak Pernah Jadi Kopassus, Tapi Keberaniannya Melebihi Jenderal

"Mereka bikin itu Amsterdam itu semua dengan kekayaan dari nusantara, dari pulau-pulau kita. Karet, teh, kopi, lada, semua dari nusantara. Tapi kita harus koreksi diri, ya kan, pemimpin-pemimpin kita banyak yang lengah karena ini sifat," pungkasnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas