Sosok KH Abdul Chalim, Tokoh NU dan Mantan Anggota MPRS yang Mendapat Gelar Pahlawan Nasional
Berikut ini sosok KH Abdul Chalim, tokoh NU dan mantan anggota MPRS ini mendapat gelar pahlawan nasional 2023 dari Presiden Jokowi.
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Daryono
Ia memilih pulang ke Indonesia dan bekerja sama dengan temannya KH Abdul Wahab Hasbullah untuk memerdekakan Indonesia.
Awal Pembentukan NU
Selain itu, ia juga membantu mengelola beberapa organisasi yang dirintis oleh temannya itu,
Dikutip dari jabarprov.go.id, organisasi itu bernama Nahdlatul Wathan yang saat ini menjadi Syubbanul Wathon.
Kemudian ia membentuk Komite Hijaz yang bertujuan untuk mengorganisasi ulama-ulama di Jawa-Madura untuk memerdekakan Indonesia.
Semua ulama Jawa-Sunda pun diundang pada pertemuan Komite Hijaz pada 31 Januari 1926.
Dalam pertemuan itu, akhirnya berkesepakatan untuk mendirikan Nahdlatyul Ulama (NU) dengan KH Hasyim Asyari sebagai Rais Aam.
KH Abdul Wahab sebagai Katib Awal, dan dirinya sebagai Katib Tsani (Sekretaris kedua) pada kepengurusan PBNU periode pertama.
Dengan semangat juang yang tinggi, Abdul pernah mendapat sebutan 'Mushlikhu Dzatil Bain' (Pendamai), hal itu karena dirinya sering mendamaikan para ulama yang bersitegang.
Baca juga: Sejarawan Minta Presiden Jokowi Jelaskan Alasan Angkat Enam Tokoh Dijadikan Pahlawan Nasional
Pada akhir hayatnya, ia meninggal dunia di kampung halamannya, Lwuwimunding pada 12 Juni 1972.
Namanya pun diabadikan menjadi perguruan tinggi di Mojokerto, yaitu “Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto”
Riwayat Karir
- Katib Tsani (Sekretaris kedua) PBNU periode pertama
- Pembina kerohanian organisasi semi militer Hizbullah
- Pendiri Hizbullah wilayah Majalengka dan Cirebon
- Pejuang Hizbullah di Cirebon, Majalengka, dan Surabaya
- Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS).
- Pahlawan Nasional 2023
(Tribunnews.com/Pondra)