Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Akan Kedepankan Dialog Untuk Bebaskan Pilot Susi Air
Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan akan mengedapkan dialog terkait upaya pembebasan pilot Susi Air Captain Phillip Mark Mehrtens
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan akan mengedapkan dialog terkait upaya pembebasan pilot Susi Air Captain Phillip Mark Mehrtens yang masih disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua hingga saat ini.
Ia berharap persoalan tersebut dapat diselesaikan dalam waktu dekat.
Hal tersebut disampaikannya usai menyampaikan visi dan misi dalam rangkaian fit and proper test dengan Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara II kompleks parlemen Senayan Jakarta pada Senin (13/11/2023).
"Kita sebenarnya akan tadi itu ya, smart power, kita akan mengedepankan dialog. InsyaAllah bisa selesai dalam waktu dekat," kata Agus.
Dalam paparannya di hadapan Komisi I DPR saat pemyampaian visi dan misi calon Panglima TNI, ia menjelaskan pendekatan smart power yang dimaksud adalah kombinasi antara hard power, soft power, dan diplomasi militer.
Baca juga: DPR RI akan Sahkan Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI di Rapat Paripurna
Menurutnya, hal tersebut mutlak dilakukan.
Hard power, kata dia, dilakukan melalui siaga tempur untuk menghadapi kombatan dalam penegakan hukum.
Pendekatan soft power, lanjut dia, dilakukan dengan mendukung percepatan pembangunan dan kesejahteraan di Papua.
Pendekatan soft power tersebut, kata dia, juga dilakukan secara bersama-sama bersinergi antara TNI dengan semua kementerian lembaga serta para pemangku kepentingan terkait.
Baca juga: Calon Panglima TNI Agus Subiyanto: Seluruh Prajurit Jangan Arogan dan Tak Salahgunakan Senjata!
Sedangkan diplomasi militer, lanjut dia, dilakukan dengan menginisiasi kegiatan latihan bersama, patoli terkoordinasi, atau pertukaran personel TNI dengan negara-negara di kawasan.
"Diplomasi militer ini bertujuan untuk membangun hubungan interpersonal antarprajurit serta menciptakan persamaan pandangan tentang pendekatan dalam menyelesaikan masalah di Papua," kata Agus.
Tercatat, Phillip telah disandera KKB kelompok Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 lalu hingga saat ini.