Kisah Kolonel Inf Irfan Amir, Putra Jeneponto Menapak Jejak Legenda Kopassus
Kolonel Irfan Amir bangga karena para pendahulunya telah menetapkan standar yang tinggi terhadap keberadaan Grup 1 Kopassus.
Editor: Dewi Agustina
Saat bertugas di tanah kelahirannya itu, Irfan kerap menularkan semangat menanam pohon dan menjaga alam.
Setahun kemudian kembali masuk Korps Baret Merah sebagai Waaster Danjen Kopassus.
Ayah tiga orang anak dari istrinya, Wahyuni Burhanuddin ini menjabat Aster Kopassus sebelum ditugaskan menjadi Dangrup 1 Kopassus.
"Lebih 70 persen penugasan di lingkungan baret merah," kata Kolonel Irfan.
Sejumlah penugasan, akan menjadi bekal memimpin Grup 1.
Di antaranya, pernah bertugas di Kompi Parako 13 Aceh, Satgas Merpati Kodam VII/Wirabuana.
Penugasan penting lain adalah Satgas Namengkawi, Papua serta sejumlah penugasan di luar negeri.
Sebagai wujud syukur dan rasa bangga, kedua orang tua Kolonel Irfan hadir dari Makassar, untuk menyaksikan upacara serah terima jabatan Dangrup 1 Kopassus.
"Mereka hadir karena rasa bangga orang tua dan keluarga, saya bisa berdiri di sini. Insya Allah, saya akan menunaikan amanah dengan penuh tanggung jawab," ujar Irfan.
Pesan dan Harapan
Acara Sertijab dihadiri sejumlah pejabat dan tamu VIP.
Tampak hadir Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi, Pj Gubernur Banten, Al Muktabar dan pejabat Forkopimda Provinsi Banten.
Selain itu, hadir pula Sekjen Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), Mayjen TNI Purn DR Komaruddin Simanjuntak bersama jurnalis senior yang juga pengurus PPAD, Egy Massadiah.
Pada acara ramah tamah, hadir para pejabat Kopassus, prajurit, Persit Kartika Chandra Kirana Grup 1 Kopassus, dan undangan.
Ketika memberi sambutan, Danjen Kopassus Mayjen TNI Deddy Suryadi menaruh harapan besar terhadap para prajurit Grup 1 agar tetap tangguh, berkarakter kuat. “Jaga tradisi satuan, dan berkontribusi untuk satuan,” tegasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.