Panglima TNI Punya Jejak Relawan Bencana, Mulai Gempa Yogyakarta, Tsunami Palu hingga Covid 19
Agus Subianto yang terbiasa menangani bencana, mengarahkan tim agar menjangkau daerah-daerah bencana terpencil, yang sulit dijangkau relawan biasa
Editor: Eko Sutriyanto
Adapun gempa bumi dahsyat terjadi di Sulawesi Tengah, 28 September 2018, pukul 17.02 WIT. Belakangan bencana ini lebih populer disebut Gempa Palu.
Wilayah terdampak bencana yaitu Kota Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Parigi Mountong. Dalam catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, gempa tersebut berkekuatan 7,7 skala Richter dan berpusat di ,18 Lintang Selatan dan 119,85 Bujur Timur atau 27 kilometer timur laut Donggala.
Becana yang ditandai tsunami dan likuifikasi (tanah daratan bergerak sendiri) ini adalah catatan PBB yang menyatakan ada setidaknya 4.845 orang meninggal, 172.999 pengungsi, dan 110.214 rumah yang rusak. Tentu fakta ini sangat berpengaruh pada hidup masyarakat sekitar di waktu itu hingga kini.
Kerugian fisik akibat bencana gempa bumi, likuifaksi, dan tsunami yang terjadi di Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi Mountong tentu dapat dikonversi ke dalam bentuk rupiah untuk mempersiapkan pemulihannya.
Bencana gempa yang mengguncang Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah, juga menimbulkan fenomena likuifaksi atau banyak yang menyebut 'tanah bergerak' sendiri. Ribuan rumah terkena dampak likuifaksi dengan luas ratusan hektar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.